Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sinopsis Abad Kejayaan Episode 15 Bagian 4 (Hurrem di Pindahkan Ke Istana Lama Ottoman)

Taman-berita | Sinopsis Abad Kejayaan Episode 15 Bagian 4 - Gulnihal memutuskan untuk mengikuti Hurrem ke istana lama. Sebelum masuk ke kereta yang akan membawanya, Hurrem menangis, ia berharap Suleiman ada untuk menolongnya.

Sultan suleiman sendiri pergi berkuda bersama para pengawalnya untuk menghilangkan kegundahan hatinya. 

Ia berhenti disebuah sungai…..tampak sekali kekecewaan dimatanya. Disatu sisi ia tak ingin kehilangan orang yang dicintainya tapi disisi lain bahwa tindak kejahatan harus ada hukumannya….

Ketika melihat kedalam sungai pun Sultan bisa melihat wajah Hurrem hatun…

Dalam keretanya Hurrem menangis sambil menggendong Mihrimah….”Mihrimah, putriku yang cantik, kau jangan bernasib sama seperti ibumu, aku berjanji….”kata Hurrem kepada putri kecilnya.
 Ibu suri datang menemui Sultan untuk membicarkaan tentang Beyhan, dia berharap Ferhat pasha tak dihukum. Suleiman lalu berkata kepada ibunya, ia malu melihat komplain yang ditujukan untuk Ferhat…

Ibu suri lalu berkata, Ferhat harus dihukum untuk tindakannya tapi tidak dengan nyawanya. Ia mengingatkan Sultan bahwa Beyhan istri Ferhat pasha adalah saudara perempuannya…”jangan biarkan dia merasakan rasa sakit…”kata Ibu suri. 

Sultan Suleiman nampak enggan lalu ia keluar menuju balkon….

Hurrem sudah sampai di istana lama, ia tak bersemangat sama sekali….bahkan ia mengatakan sesuatu yang kasar kepada Gulnihal. Tapi kemudian ia memanggil Gulnihal untuk duduk disisinya….

http://taman-berita.blogspot.com/2015/02/sinopsis-abad-kejayaan-episode-15-bagian-4.html

“Gulnihal….jangan marah kepadaku, aku sedang sakit hati. Semua orang diharem senang dengan kepergianku, tapi kau sedih dan kau bahkan datang untuk menemaniku, aku pernah melakukan hal yang jahat kepadamu……maafkan aku” kata Hurrem kepada Gulnihal…

“kau harus kuat, saat saat gelap ini akan segera berlalu…bertahanlah” Jawab Gulnihal sambil berkaca kaca….

“Sultan suleiman tak melihat wajahku, ia tak perduli bahkan ia melarikan diri…ia pergi menjauh dariku…”kata Hurrem. 

Gulnihal kemudian menyarankan agar Hurrem menulis surat untuk sultan dan mengungkapkan semua yang ada di hatinya….

Ternyata malam Ayse dibunuh, Ruhsar seorang gadis di Harem melihat kejadian itu….Sumbul lalu membawa Ruhsar menemui Ibrahim. Ibrahim lalu menanyai Ruhsar tentang malam itu….

“Malam itu aku bangun untuk mengambil air minum….aku tak bisa melihat wajah pembunuh itu karena gelap. tapi aku bisa memastikan bahwa dia bukan Hurrem hatun. Hurrem hatun tinggi dan berambut pirang sedangkan yang ini bertubuh agak pendek dan rambutnya berwarna gelap….”

Ruhsar beralasan ia baru mengatakan sekarang karena sedih melihat Hurrem hatun pergi pagi ini, semula ia takut mendapatkan masalah…..Nigal dan sumbul tampak lega mendengar keterangan Ruhsar.

Tapi Ibrahim malah mengancam agar dia tak memberitahukan apa yang dia lihat malam itu kepada siapapun, termasuk Nigal dan sumbul agar informasi itu tidak keluar kemana mana….

Pagi harinya Ibrahim mulai memimpin sidang pertamanya, ia menurunkan pangkat Ferhat pasha untuk kesalahannya. Ibrahim juga memutuskan menurunkan posisi Ahmed dengan menjadikan Ahmed pasha menjadi gubernur di Egypt…

Ahmed menanyakan keputusan Ibrahim apakah Yang Mulia Suleiman tahu tentang ini semua…..
Ibrahim menunjuk keatas, dimana Suleiman sedang berdiri dan mendengar semua yang dia putuskan….

Surat yang ditulis Hurrem untuk Suleiman telah sampai ketangan Sumbul aga…

Informasi tentang hukuman untuk Ferhat pasha telah sampai kepada Ibu suri, ia sedikit lega paling tidak tak ada hukuman mati untuk Ferhat…

Ahmed pasha mengomel terus dengan keputusan untuknya, ia telah melakukan banyak hal untuk mencapai posisinya saat ini, tapi sekrang dia akan dibuang ke Egypt….Ferhat pasha sendiri merasa lega karena tidak mendapat hukuman mati….

Saat bermain catur dengan Ibrahim, Suleiman menerima dengan apa yang telah Ibrahim putuskan terutama tentang Ferhat. Dia tak sanggup juga melihat kesedihan Beyhan….

Sumbul datang dan memberikan surat kepada Sultan, Ibrahim melarangnnya tapi Sultan suleiman segera menerima surat itu. 

Begitu ia tahu siapa yang mengirim….Suleiman langsung berdiri menjauh dan mulai membaca surat itu…..ia tentu saja tergerak membaca surat dari orang yang dicintainya.

Ibrahim mendekat dan bertanya…

“Hurrem hatun…dia mengajukan keberatan dan meminta keadilan….”kata Sultan
Ibrahim terdiam dan memikirkan sesuatu….

Hurrem hatun sedang duduk ditaman dengan Gulnihal saat Ibrahim datang diistananya. 

Ibrahim berkata bahwa ia akan membebaskan Hurrem dengan satu syarat.

Baca Episode Selanjutnya : Episode 16 Bagian 1 (Ibrahim Mengajukan Syarat Agar Hurrem Bebas)

Atau baca semua : Sinopsis Lengkap Abad Kejayaan

Posting Komentar untuk "Sinopsis Abad Kejayaan Episode 15 Bagian 4 (Hurrem di Pindahkan Ke Istana Lama Ottoman)"