Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sinopsis Abad Kejayaan Episode 15 Bagian 3 (Malam Terakhir Hurrem di Istana)

Taman-berita | Sinopsis Abad Kejayaan Episode 15 Bagian 3 - Mahi menemui Khatijah dan berkata bahwa tidak perlu membantu ular seperti Hurrem…

“Diam kau ….dia adalah ibu dari pangeran, seperti dirimu juga. bagaimana mungkin kau memanggilnya seperti itu..”kata Khatijah tajam. Mahi langsung diam dan menunduk…

Sultan suleiman menemui kedua anaknya, pangeran Mehmet dan putri Mihrimah. Keduanya sedang tertidur pulas bersama pengasuh yang menungguinya.

Dalam tidurnya Hurrem bermimpi bertemu dengan Leo, kekasihnya. Dalam mimpi itu Leo datang untuk menolongnya, ia percaya bahwa alex tak mungkin membunuh. Hurrem langsung terbangun…
Suleiman membelai wajah putri Mihrimah dengan kasih sayang….

Ibrahim kembali memainkan biolanya, Putri Khatijah segera keluar kebalkon untuk menikmati musik Ibrahim….

Suleiman menuju kamar Hurrem, ia hendak mengetuk pintu tapi entah kenapa dibatalkannya, suleiman kembali kekamarnya sendiri. Hurrem yang terbangun karena mimpi buruknya seperti merasakan sesuatu. Ia berlari membuka pintu tapi tak seorangpun disana…

Pagi yang cerah Suleiman mendatangi ibunya, ia minta kepada ibunya agar menghormati keputusannya. Ini adalah keputusan yang benar, lihatlah Khatijah sekarang…dia sangat bahagia..”bukankah itu yang kita inginkan…??”

Daye dan Nigal menuju kamar Hurrem, ia minta Hurrem untuk segera bersiap…Hurrem diam saja ditempat duduknya. Akhirnya ia minta semua pelayan untuk mengemasi semua barang barang Hurrem…

Suleiman minta kepada ibunya agar segera mempersiapkan pernikahan….ia bertanya kepada ibunya..”apakah Hurrem pergi hari ini??” ya ..kata ibu suri, semua sudah disiapkan. Kemudian sultan pergi meninggalkan kamar ibunya…

Daye mendekati Hurrem…”kau bisa mengemasi semua perhiasanmu agar tak hilang…..”kata Daye.

“Biarkan saja hilang, apa masalahnya?? kau bisa mengambilnya kalau kau mau…yang terpenting bagiku adalah anak anakku “balas Hurrem dengan tajam.

Nigal berkata mereka akan segera berada disini katanya.

Khatijah menemui ibunya untuk membahas tentang persiapan pernikahanya dengan Ibrahim, ia mencium tangan ibunya yang akhirnya menyetujui pernikahan ini…

Khatijah berkata kepada ibunya bahwa semalam Hurrem hatun mendatanginya dengan wajah sedih….”apakah tak terlalu cepat menyuruhnya pergi ke istana lama?” tapi Ibu suri sudah tak berniat membicarakan itu lagi…

Tiba tiba Beyhan dan Mahi masuk, Ibu suri senang sekali putri tertuanya mendatanginya setelah hampir sebulan tak bertemu. 

Beyhan mengeluhkan tentang dewan pertemuan yang akan diadakan untuk Ferhat pasha suaminya. Ia minta kepada ibunya untuk menolong, Beyhan beralasan bahwa tuduhan kepada suaminya tidaklah benar….

Hurrem hatun histeris begitu ia tahu bahwa ia akan pergi tanpa Mehmet. Ia lalu menemui Suleiman tapi Suleiman sudah pergi entah kemana. 

http://taman-berita.blogspot.com/2015/02/sinopsis-abad-kejayaan-episode-15-bagian-3.html

Hurrem langsung kekamar Ibrahim, ia bahkan bersujud kepada Ibrahim agar mau menyatukan dia dengan anak anaknya, Ibrahim malah berkata bahwa semua ini terjadi karena tindakan Hurrem sendiri…

Ibrahim menyuruh Nigal membawa pergi Hurrem dari ruangannya…

Leo, kekasih Hurrem atau alexandra tiba dikerajaan ottoman…dipasar ia bertemu dengan Matrakei Nasuh.


http://taman-berita.blogspot.com/2015/02/sinopsis-abad-kejayaan-episode-15-bagian-3.html

Hurrem berpamitan kepada Khatijah, ia mempercayakan anaknya kepada Khatijah. Khatijah berjanji akan menjaga Mehmet sampai dia kembali, ia juga mengatakan kepada Hurrem agar tak bersedih karena kebenaran akan terbongkar juga. 

Hurrem masih menangis, semua terharu. Sumbul dan Nigal, bahkan Nigal sampai menitikkan air matanya.

Permaisuri Mahi dan Pangeran Mustafa mendatangi Ibrahim, ia mengucapkan selamat atas pernikahannya dengan Khatijah sultan yang telah mendapatkan restu dari Sultan Suleiman. Ibrahim tersenyum….

Mahi lalu bercerita kepada Ibrahim bahwa sepertinya Hurrem meminta bantuan Khatijah dan Khatijah tampak ragu dengan fakta bahwa Hurrem telah membunuh ayse…

“aku juga tak percaya Hurrem membunuh, tapi dia lebih baik pergi dari istana ini….”kata Ibrahim. 

Mahi langsung terdiam mendengar jawaban Ibrahim, ia tak sangka bahwa ternyata Khatijah maupun Ibrahim punya pandangan yang sama bahwa Hurrem bukan pembunuh. ia tampak kecewa.

Baca Episode Selanjutnya : Episode 15 Bagian 4 (Hurrem di Pindahkan Ke Istana Lama)

Atau baca Semua : Sinopsis Lengkap Abad Kejaayaan

Posting Komentar untuk "Sinopsis Abad Kejayaan Episode 15 Bagian 3 (Malam Terakhir Hurrem di Istana)"