Sinopsis Abad Kejayaan Episode 14 Bagian 4 (Hurrem Telah di Fitnah Membunuh Ayse)
Taman-berita | Sinopsis Abad Kejayaan Episode 14 Bagian 4 - Viktoria atau Sadika yang berjalan mengendap ngendap menuju kamar kaget ketika melihat Ayse sudah ada didepannya. Ayse mengajaknya untuk menemui Sumbul karena ia telah melihat semuanya…tapi apa yang terjadi???
Viktoria mengeluarkan pisaunya dan membunuh Ayse dari belakang menggunakan belati…
Pagi harinya Harem geger karena mayat Ayse, Mahi sendiri kaget begitu Gulsah memberitahunya.
Gulnihal juga mendatangi Hurrem dan dengan takut takut memberitahu tentang kematian Ayse, Gulnihal mencurigai Hurrem lah yang melakukannya…
Sumbul menemui Ibu suri yang sedang berdandan dan mengatakan tentang kematian Ayse, tapi matanya tak lepas dari Sadika.
Begitu Sadika keluar kamar, Sumbul segera mencekik leher sadika dan memintanya untuk berkata jujur.
Dia tahu setiap hari keduannya bertengkar, sangat tidak mungkin jika dia tidak tahu apa yang menimpa Ayse….
Dengan berbagai cara Sadika berusaha menjelaskan, dia juga mengatakan bahwa semalam Gulnihal juga ada dikamar mereka.
Dengan berbagai cara Sadika berusaha menjelaskan, dia juga mengatakan bahwa semalam Gulnihal juga ada dikamar mereka.
Penyelidikan kematian Ayse dimulai. Daye hatun menginterogasi semua gadis yang ada di Harem. Tapi tak seorangpun bicara. Sampai kemudian seorang gadis berkata semua sudah tahu siapa musuh Ayse…yaitu Hurrem hatun. Dia lalu berkata bahwa kemaren Hurrem dan Ayse bertengkar bahkan Hurrem mengancam akan membunuh Ayse ….
Gulfem berkata pada Khatijah bahwa Sultan telah mengirim surat untuk Ibrahim, sesaat setelah dia pergi. Ia tahu dari Sumbul aga. Tiba tiba Permaisuri mahi masuk dan mengatakan tentang kematian Ayse dan Hurrem lah yang dicurigai sebagai tersangkanya.
Di Parga
Ibrahim dan Niko pergi rekreasi berdua, mereka nampak asyik berbicara. Ibrahim bicara tentang wanita yang ia cintai kepada Niko…
Ia mengakui bahwa ia menginginkan wanita yang terlalu tinggi, dia adalah adik Sultan Suleiman…
Ia mengakui bahwa ia menginginkan wanita yang terlalu tinggi, dia adalah adik Sultan Suleiman…
Di Istana
Sultan Suleiman memanggil Ferhat pasha dan mengajaknya untuk berjalan jalan dipasar. Laporan Ahmet tentang Ferhat membuat Sultan Suleiman merencanakan perjalannan ini. Dipasar Sultan bertemu dengan Matrakei…
Ternyata banyak sekali laporan buruk tentang Ferhat pasha…..
Khatijah yang berniat menemui Suleiman akhirnya harus menunggu karena Sultan sedang keluar istana.
Ia menunggu di ruangan Ibrahim, meski tak bertemu dengan orangnnya, memasuki ruangannyapun terasa berbeda….
Daye hatun melaporkan kepada Ibu suri bahwa semua orang mendengar ketika Hurrem mengancam Ayse, Mahi juga membenarkan.
Sekarang yang menjadi tersangka adlah Hurrem Hatun, Sadika yang mendengar itu tampak tersenyum tipis…
Ibu suri segera mendatangi Hurrem, tentu saja Hurrem menolak tuduhan itu, ia bersumpah ia tak melakukannya. Ibu suri mengambil kedua anaknya sampai ia terbukti tak bersalah….
Ibu suri segera mendatangi Hurrem, tentu saja Hurrem menolak tuduhan itu, ia bersumpah ia tak melakukannya. Ibu suri mengambil kedua anaknya sampai ia terbukti tak bersalah….
Suleiman mendengar dari Hokja Master atas banyaknya keluhan tentang Ferhat pasha.
Suleiman berkata bahwa yang melakukan akan membayar “Seperti Piri pasha..??” kata Hokja, Suleiman menatapnya tak berkedip.
Sultan lalu mengingatkan Hokja Master tentang kesalahan Piri di Rhodes sehingga banyak yang mati….
Hokja kembali mengingatkan keputusan Suleiman memberikan seal kepada Ibrahim, karena menurutnya yang cocok adalah Ahmet pasha.
Sultan tampak marah saat seseorang meragukan keputusannya. Hokja langsung menunduk…
Pembawa Surat Sultan sudah sampai didepan rumah Ibrahim, Ayah ibrahim kaget ketika tahu anaknya menjadi Grand Vizier..ia tak menyangka…
Ibrahim membaca surat dari Sultan yang ternyata isinya meminta dia segera kembali ke Ottoman dan jangan pernah berpikir untuk tinggal di Parga…
Suleiman akhirnya mau menerima Khatijah dikamarnya.
“Aku selalu menuruti perkataanmu dan ibu sepanjang hidupku, lebih baik aku mati daripada membuatmu malu.
Tolong biarkan Ibrahim hidup, ia sudah meletakkan posisi dan masa depannya karena setia dan hormat kepadamu, aku juga akan menyerah untuk cintaku. Aku akan menunggu dengan sabar sampai Mehmet Jelebi sembuh….”kata Khatijah kepada Sultan.
Sultan tampak tergerak hatinya mendengar pengakuan adiknya….
Baca Episode Selanjutnya : Episode 15 Bagian 1 (Sulieman Mengusir Hurrem dari Istana Kerajaan)
Atau baca Semua : Sinopsis Lengkap Abad Kejayaan
Baca Episode Selanjutnya : Episode 15 Bagian 1 (Sulieman Mengusir Hurrem dari Istana Kerajaan)
Atau baca Semua : Sinopsis Lengkap Abad Kejayaan
Posting Komentar untuk "Sinopsis Abad Kejayaan Episode 14 Bagian 4 (Hurrem Telah di Fitnah Membunuh Ayse)"