Sinopsis Abad Kejayaan Episode 156 Bagian 2 (Hurrem Sedih melihat Sultan Lebih Banyak Diam)
Taman-berita.blogspot.com | Sinopsis Abad Kejayaan Episode 156 Bagian 2 - Hurem datang mengunjungi pangeran selim, selim kemudian mempersilahkan ibunya untuk duduk disofa. Hurem meminta selim untuk kembali ke provinsinya saruhan…..
“apakah bayezid yang mengirim anda kesini untuk mengusir saya??” tanya selim.
Hurem berkata jika perselisihan antara dirinya dan bayezid sangat mengkhawatirkan. Jika dia kembali ke saruhan maka ketegangan diantara mereka akan lebih mudah dipadamkan….
“apakah anda benar benar percaya pada yang anda katakan, selama ibu ada dibelakangnya maka perelisihan diantara kami akan semakin dalam. dia berpikir bahwa aku bukanlah musuh yang tangguh untuknya tapi dia salah….aku tidak berencana untuk masuk kedalam kuburan lebih cepat seperti saudaraku mustafa….”ujar selim.
Hurem menjawab jika orang orang yang memusuhi diirinya pasti merasa senang karena sekarang kedua anaknya telah saling bermusuhan……..
Selim mengatakan bahwa dia sebenarnya tak menginginkan hal seperti ini terjadi
Dikediaman ahmed
Ahmed pasa masuk kedalam ruangan, ia melihat fatma sultan telah menunggunya. ..”apakah anda akan menunggu saya setiap malam??” tanya ahmed.
Fatma menjawab ssepertinya ahmed tidak senang……
Ahmed kemudian duduk disamping fatama…..”justru saya merasa sangat senang, ini semua seperti mimpi bagi saya. ..”kata ahmed sambil mencium tangan fatma
Fatma berkata jika dia merasa sangat beruntung karena memiliki suami yang kuat dan cerdas. Fatma kemudian bertanya kepada ahmed mengapa bayezid belum pergi juga apakah dia curiga??
Mereka merasa senang karena tujuannya akan segera tercapai. Fatma mengatakan bahwa ia tak sabar melihat hati hurem yang terbakar . ….”lupakanlah….lupakan semua itu….”kata Ahmed sambil mendekatkan wajahnya kepada fatma dan berkata jika dialah yang telah terbakar
Dikamar selim
Hurem akhirnya meminta kepada selim untuk menunggu hingga ayahnya kembali dan mendesaknya agar mengakhiri perselisihan dengan bayezid……..
Kemudian pintu diketuk, nurbanu masuk kedalam, Ia kaget melihat hurem ada dikamar selim. Ketika hurem telah pergi nurbanu bertanya apa yang mereka bicarakan???
Selim berkata jika ibunya meminta dirinya untuk pergi tapi dia takkan kemana mana sampai ayahnya datang, Bayezid sedang mempersiapkan akhir untuk hidupnya sendiri dan bahkan ibunya takkan mampu menghentikan itu, kita lihat aja apa yang akan terjadi nanti?? kata selim pada nurbanu.
Pangeran bayezid sedang bersama dengan hurician ditempat tidur. Ia bertanay apakah orang orang diharem masih berbicara tentang pernikahan mereka…..
“tak seorangpun berkata sesuatu, semua orang takut pada hurem sultan. orang oran sangat menghargaimu ..ibumu dan para tentara. kau sangat berharga bagiku, aku dengar kau pergi keluar dengan menyamar.bisakah kita pergi bersama seperti sebelumnya??’ tanya hurician.
Bayezid berkata apa mungkin bagi mereka untuk kembali bersama sama seperti sebelumnya….
……
Diistana marmer
Selim kembali bertemu dengan sokollu dan ahmed pasa. Mereka kembali berbicara tentang langkah langkah yang akan merugikan bayezid. Mereka dengan sengaja berkonspirasi memberikan laporan yang salah kepada bayezid tentang apa yang terjadi
Dihutan
Pangeran bayezid dan atmaja kembali bertemu dihutan, keduanya turun dari kuda masing masing. bayezid kemudian bertanya apakah dia sudah mengambil keputusan …
“saya siap melayani anda dan nyawa saya dikorbankan dijalan anda pangeran….” kata atmaja,
“kau membuat keputusan yang tepat atmaja, jika Allah menghendaki saya naik tahta. maka saya bersumpah dengan sumpah tertinggi sya bahwa saya akan memberikan kepala rustem pasa secara pribadi kepada anda”kata bayezid, atmaja kemudian mengangguk.
Suara hati sultan dan hurem
Sultan dan rombongannya dalam perjalanan menuju istambul, sultan melihat istambul dari kejauhan…….”waktu bukanlah obat untuk segala sesuatu……..dia tidak dapat menyembuhkan semua luka……”
Hurem sedang melihat kearah cermin…..“musim telah berganti tiap tahun tapi tak semusimpun bisa menghentikan perdarahan…sejak hari pertama……..”
“apakah saya suleiman yang sama seperti suleiman yang sebelumnya…….orang yang telah memakamkan kedua putranya……..” kata suleiman
“saya tahu bahwa ini tidak akan bisa sembuh, saya tahu bahwa ada sebuah batu gelap dalam hati saya dan saya tahu jika hati saya tidak akan diisi dengan kebahagiaan atau cinta….”kata hurem
“mulai sekarang akan ada beban yang akan terus mengikutiku, ada sebuah belati yang tidak saya ambil dan perlahan akan meracuni saya sehari harinya. saya lihat bunga bunga yang masih bertunas dimusim gugur, aku telah melihat kehidupan dan juga kematiansan saya ingat bahwa setiap hal indah akan memiliki akhir.
Sultan telah memasuki istana, semua keluarga hadir ditaman untuk menyambut kedatangannya.
“Oh betapa menyakitkan melihat taman bunga mengering dan layu…sekarang kami berdua akan tinggal dimusim dingin”kata hurem dalam hati
Tapi sultan terus berjalan dan tak menyapa satupun dari mereka, ketika menuju kedalam ia melihat hurrem ada didepan ruangannya….
hurem kemudian berjalan kearahnya. Mereka berdua saling berhadapan.sultan tak juga bicara dan ia segera masuk kedalam ruangannya…….
Sultan memasuki ruangannya bersama dengan lokman
dia memperhatikan semua sudut ruangan yang telah lama dia tinggalkan. Kemudian dia meminta lokman untuk memanggil sokollu dan ahmed pasa kepadanya…….
Sultan bertanya tentang ferhat agha atau sully, lokman berkata jika ferhat agha ke ruang fahriye kalfa karena dia telah diberitahu untuk berada diruang sultan…….
Ditaman tampak ferhat agha sedang bertemu dan bicara dengan hurem sultan. Hurem berkata jika akhir akhir ini sultan sering bersamanya dan menunjuknya sebagai pengawas kesehatan untuknya.
Ferhat berkata jika sultan sangat terguncang dengan apa yang terjadi tapi untunglah kesehatannya baik baik saja……
“semoga Allah membantunya melepaskan rasa sakit karena kehilangan anak anaknya……..”kata hurem kemudian.
“bagaimana itu mungkin, rasa sakit akan hilang. karena dia sendiri yang melakukannya, bahkan dia tak bisa berduka. Luka berdarah itu akan terus berada dalam jiwanya. ini adalah situasi yang mulia kami dan saya rasa andapun berada dalam kondisi yang sama.”kata ferhat.
Fahriye menegur ferhat agar berhati hati berbicara…..
Hurem berkata …..”ferhat aga benar, bagaimana kami bisa melihat satu sama lain setelah apa yang terjadi dengan anak anak kami……..”
“Tuhan yang telah memberikan rasa sakit juga akan memberikan kemudahan kepada anda tidak hanya untuk menemukan rasa sakit diwajah masing masing tetapi juga kenyamanan……..
kebahagiaan dan kesedihan akan membuat seseorang bersama”ungkap ferhat panjang lebar.
Hurem melihat kearah ferhat yang tertutup kelambu dengan wajah hampir menangis…
Baca episode selanjutnya : Episode 157 Bagian 1 (Munculnya Pangeran Mustafa Palsu)
Atau lihat semua : Sinopsis Lengkap Abad Kejayaan
Posting Komentar untuk "Sinopsis Abad Kejayaan Episode 156 Bagian 2 (Hurrem Sedih melihat Sultan Lebih Banyak Diam)"