Sinopsis Abad Kejayaan Episode 152 Bagian 1 (Kesedihan Hurrem Terus Berlanjut Sepeninggalnya Pangeran Cihangir)
Taman-berita.blogspot.com | Sinopsis Abad Kejayaan Episode 152 Bagian 1 - Diharem—Sumbul memimpin keranda cihangir dari harem untuk dibawa ke masjid, semua menangisi kematian pangeran cihangir. Air mata hurem telah mengering, ia hanya melihat putranya dibawa pergi ..
Dari harem
Peti mati cihangir dipasrahkan kepada pangeran bayezid dan pangeran selim untuk dibawa kemasjid dan disholatkan. Keduanya memikul keranda saudara mereka cihangir dengan penuh kesedihan ….
Ditempat sultan
Para pelayan bergantian membawa masuk makanan dan minuman keruangan sultan, dimana dia menyepi dan berdoa…
Sultan tampak duduk disudut ruangan, ia sedang beriktikaf yaitu suatu saat dimana seseorang meninggalkan semuanya hanya untuk beribadah dan berdoa kepada Allah saja….dengan membawa kesenangan dunia sekecil apapun (hanya makanan dan minuman seperlunya saja)
Kematian adalah pergi ke langit dari dunia yang kotor dan penuh kegelapan. bersuka cita menyambut kebahagiaan.
Jika saat kematian tiba dan wajahmu berubah menjadi pucat, janganlah bersedih. Jika kau duduk dibidang tulip ditanah yang jauh dan diambil dari teman temanmu biarkan saja…
Jadilah teman dekatnya kebenaran, yang akan memberikan kekuatan untuk hati dan kehidupan orang orang…
Pangeran selim dan bayezid meletakkan peti mati cihangir ditengah tengah, kemudian selim berkata…..”bela sungkawa untukmu saudaraku…sekarang hanya tinggal kita berdua….”
“memang bena, pertama kakakku mustafa, betapa menyedihkan bahwa mereka yang seharusnya mati masih hidup..”kata bayezid sambil meneteskan air mata…
“Tidak ada harapan yang kosong bayezid, salah satu dari kami akan bertahan dan itu adalah aku…”kata selim. Keduanya saling berhadapan, ada kebencian dimata mereka….
Diharem
Terdengar bacaan ayat suci alquran untuk mendoakan arwah pangeran cihangir diharem. Mihrimah melihat ibunya yang hanya terdiam duduk disampingnya, ia memegang tangan ibunya..
“ibu..cihangir sangat berharga bagi kita semua, kita akan bisa melewati rasa sakit ini dengan berpegangan tangan satu sama lain. kita tidak punya pilihan lagi.”kata mihrimah kepada ibunya. Hurem tiba tiba berdiri…..”biarkan aku sendiri!!” kata hurem ketika mihrimah hendak memegang tangannya..
Mihrimah meminta sumbul untuk mengikuti ibunya….
Didalam ruangannya sultan masih berdzikir, ia berdiri dan memandang dengan tatapan kosong…
….
Hurem keluar dari harem dan berlari dalam hujan
“ya Allah bagaimana aku mengurangi rasa sakit ini? apakah ini akan berakhir? atau akan terus berlanjut sampai sisa hidupku? Ya Allah tuhanku, kenapa kau ambil cihangir dariku, apakah dosaku? jika itu terjadi kenapa kau tidak ambil nyawaku saja? jangan anak anakku.
“aku mengakui dosa dosaku, aku terkutuk , aku adalah orang yang berdosa, aku melakukan banyak hal buruk, tapi cihangir tidak bersalah. anak anak ku tidak ada yang bersalah.”
“oh Allah , ambillah hidupku , jangan anakkuambil saja nyawakujangan anak anakku.”
Sumbul terus mengikuti hurem dalam hujan…..
Tiba tiba petir menggelegar membuat hurem dan sumbul kaget….”sultana…”panggil sumbul kepada hurem yang jatuh terduduk lemah ditaman.
Diruangan kecilny, sultan sangat gelisah. Ia berjalan mondar mandiri sambil memegang tasbih..”Allah …”panggilnya.
Dilorong istana
Sumbul membawa hurem masuk kedalam istana. Mihrimah membimbing ibunya berjalan. Mihrimah berkata kepada sumbul ia khawatir jika ibunya sakit…
Hurem kemudian memberi tanda kepada mereka untuk membiarkannya sendirian. Fahriye meminta mihrimah mengerti jika hurem mungkin ingin sendiri..
Hurem masuk kekamar putranya cihangir, Ia kembali berurai air mata saat melihat kesekitar ruangan dan melihat barang barang putranya. Hurem memeluk sketsa kaligrafi cihangir dan mencium buku bukunya sambil terus menangis….
Hurem melihat kaftan cihangir lalu memeluk dan tidur dipembaringan putranya….
Ditempat sultan
Sultan tampak merebahkan tubuhnya ditempatnya beriktikaf, ia berusaha memejamkan matanya dan akhirnya bisa tertidur setelah berhari hari berusaha mendapatkan ketenangan jiwa…
Bayezid melihat kekamar cihangir, saat melihat ibunya meringkuk ditempat tidur sambil memeluk kaftan cihangir, bayezid langsung menangis…..ia kemudian menutup pintu kamar dan membiarkan ibunya disana sendirian
Mihrimah dan selim datang menemuinya. Mihrimah bertanya kepada bayezid tentang keadaan ibunya. Bayezid menjawab jika ibu mereka sedang berduka, ia tidur ditempat cihangir sambil memeluk kaftannya..”cihangir adalah bungsu kita yang paling sensitif….”kata bayezid lagi
Kemudian bayezid tersenyum sinis kepada selim dan mengatakan hal yang tidak mengenakkan, selim meminta bayezid untuk melihat kesalahan pada dirinya sendiri!! Mihrimah kembali melerai perdebatan mereka, bayezid kemudian berlalu pergi….
Atmaja sedang duduk melamun dikedai sumbul, kemudian yakup datang dan memberinya minuman.atmaja lalu bertanya tentang sumbul, yakub balik bertanya siapa dirinya??
Atmaja menjawab jika mereka adalah teman lama, yakub memberitahu jika sumbul telah kembali keistana dan bekerja pada hurem sultan.
Atmaja mendengarkan pembicaraan orang orang dikedai tentang kematian pangeran cihangir yang tidak kuat menahan penderitaan karena kehilangan pangeran mustafa, juga tentang rustem..atmaja kemudian mengeluarkan uangnya dan meninggalkan kedai, yakub berteriak apakah dia tidak menyukai kopi suguhannya????
Diistana marmer
Sinan tampak terbaring lemah, rustem sedang berbicara dengan tabib yang menyatakan bahwa kondisi sinan buruk dan dia membutuhkan istirahat yang banyak…..
Rustem meminta tabib untuk memberikan perhatian lebih kepada adiknya karena kondisinya sekarang sudah tak sama lagi seperti sebelumnya, setelah tabib pergi rustem duduk didekat sinan…
Sinan terbangun, di kaget dan bertanya dimana dia sekarang??
Rustem menjawab jika dia akan tinggal diistana marmer bersama dirinya, sinan tampak marah tapi dia tak bisa bergerak karena lengannya terluka…..
Rustem berkata jika ia tahu adiknya sedang marah kepadanya, ia akan memberikan penjelasan untuk semua itu tapi yang terpenting sekarang adalah kesembuhannya..
Dikamar selim, pintu diketuk kemudian nurbanu datang. Selim tampak kaget…”mengapa. apa kau tidak mengharapkan kedatanganku??” tanya nurbanu.
Mereka berdua kemudian berpelukan erat, selim berkata jika ia tak menyangka nurbanu akan datang secepat itu. Keduanya saling bergenggaman tangan…..
Selim berkata bahwa dia melewati hari hari yang berat, nurbanu menjawab dia datang untuk memberikan selim kekuatan…..
Baca episode selanjutnya : Episode 152 Bagian 2 (Dendam Rustem Terhadap Atmaja Telah Mendarah Daging)
Atau lihat semua : Sinopsis Lengkap Abad Kejayaan
1 komentar untuk "Sinopsis Abad Kejayaan Episode 152 Bagian 1 (Kesedihan Hurrem Terus Berlanjut Sepeninggalnya Pangeran Cihangir)"
jangan lewatkan di donacopoker berikan bonsu kemerdekaan setiap hari burun kunjungi www.donacopoker,net atau bisa hubungi kontak kami di bawah ini
BBM : DC31E2B0
LINE : Donacopoker
WHATSAPP : +85515875229