Sinopsis Abad Kejayaan Episode 151 Bagian 1 (Nyawa Cihangir di Ujung Maut)

Taman-berita.blogspot.com | Sinopsis Abad Kejayaan Episode 151 Bagian 1 - Pangeran selim datang ketenda cihangir, ia melihat dengan kesedihan kondisi cihangir yang bukannya membaik tapi tampak sangat buruk…

Cihangir terbangun, ia melihat kakaknya……….”selim……….”. 

Selim berkata kenapa hal seperti ini sampai terjadi….

Cihangir tersenyum, ia berkata jika selama bertahun tahun selim selalu melihatnya dengan pandangan kasihan seperti sekarang ini………

Selim kemudian berlutut didekat tempat tidur cihangir…”kau tidak adil cihangir, aku selalu mencintaimu tapi kau tidak mencintaiku sebagai saudara. kasihanilah jiwaku yang tulus, kenapa kau tidak bisa mencintaiku seperti kau mencintai bayezid??”

Cihangir berkata jika selim merasa seperti itu, berarti dia telah tidak adil. ….”

tapi aku mencintaimu kakak, aku mencintaimu…”kata cihangir membuat selim menangis….

 “aku selalu berpikir bahwa setiap orang memiliki kesalahan, aku mencintaimu saudaraku………..”kata cihangir lagi.

“demi Allah………

lupakanlah hal hal yang lain, makan lah makananmu agar kau lebih kuat dan sehat seperti sebelumnya, kemudian jika kau ingin membenciku dan tak ingin melihat wajahku, lakukanlah……..”sahut selim sambil mengusap kepala adiknya dengan kasih sayang………

Cihangir kemudian berkata bahwa dia meminta selim membawanya keibukota karena dia tak ingin mati dikamp. Selim berkata bahwa Tuhan akan melindunginya dan jangan lagi berbicara tentang kematian….

“saudaraku …aku hanya ingin satu hal darimu, membawaku keibukota……”ratap cihangir.

Diistana

Pintu gerbang istana dibuka, bayezid menampakkan dirinya. Atmaja merasa takut demikian juga dengan hurem…………..

takut dengan kemarahan rakyat……….

 Semua orang yang berteriak teriak akhirnya diam ketika bayezid muncul. ….

Pangeran bayezid berkata dengan lantang…………..“

Aku putra sultan suleiman khan, bupati dari kutahya. Pangeran bayezid. 

Semoga Allah mengampuni Jiwa saudaraku pangeran mustafa. Ini sangat menyedihkan bahwa dia harus dieksekusi………….kalian semua kehilangan pangeran kesayangan kalian….dan aku..aku telah kehilangan separuh jiwaku!!!”

Dimenara

Fatma berkata dengan sinis kepada hurem, bagaimana bisa dia mengirim bayezid dan tidak mengirim si anjing rustem………”apakah dia bergitu berharganya bagimu…….”

Hurem mengatakan jika dia tidak mengirim siapapun. Kmeudian mihrimah datang dan ikut melihat apa yang terjadi……….

Orang orang terdiam begitu bayezid selesai berbicara. Tak sepatah katapun keluar dari mulut mereka yang sebelumnya berteriak teriak……….

 Bayezid kemudian melangkah maju, orang orang memberinya jalan. Sokollu mengikuti bayezid. Atmaja masih terus memperhatikan bayezid……….

Bayezid berkata lagi ……..“tapi apa yang bisa kita lakukan , ini adalah keputusan Yang Mulia sultan suleiman. 

Tidak kalian maupun saya bisa melawan perintah yang perkasa sultan suleiman. Kita dipaksa untuk menerima keputusannya dan tidak membantahnya…………”

Seseorang berteriak untuk memberikan rustem pasa kepada mereka. Kemudian diikuti oleh yang lainnya, sehingga keributan terjadi lagi………….bayezid mengangkat tangannya dan menenangkan mereka……..

“Yang mulia kami telah memberikan rustem passa hukuman dan dia telah dihapus dari jabatannya sebagai wasir agung. Tapi dia adalah menantu dinasti, untuk alasan ini saya tidak akan menyerahkan dia kepada kalian………”

Semua orang terdiam…………….

mereka mendengarkan bayezid berbicara lagi, beberapa dari mereka tampak menunduk dan mengangguk…….

“pangeran mustafa sendiri tidak ingin ada kekerasan, dan tidak mengharapkan setiap anak menjadi yatim piatu. Jika kalian tidak bubar maka akan ada darah yang tertumpah dan tidak akan ada seorangpun yang akan aman...

saya mengerti rasa sakit yang anda rasakan karena saya juga mengalaminya tapi cara kalian tidaklah benar. Saya tidak ingin orang orang yang menyayangi mustafa terluka………….”Kata pangeran bayezid……

Orang orang mengangguk tanda setuju terhadap ucapan bayezid, sedikit demi sedikit mereka mulai membubarkan diri. Hussain memberikan pujian kepada bayezid, Atmaja menyahut jika pangeran mustafa tidak akan mencintainya tanpa alasan………..

 Setelah melihat orang orang pergi, Pangeran bayezid kemudian masuk kedalam istana. Hussain bertanya kepada atmaja apa yang akan terjadi kepada rustem pasa??

Atmaja menjawab jika dia tidak datang maka mereka yang akan menjemputnya……….

Diatas menara

Mihrimah memuji adiknya sebagai seorang yang pemberani, sumbul berkata dia belum pernah melihat orang dengan keberanian seperti yang ditunjukkan oleh pangeran bayezid……

Mihrimah berkata dengan bangga kepada ibunya meski bayezid bukan seorang raja tapi dia memilik kharisma dengan bagaimana dia menenangkan orang orang…

Fatma ikut nimbrung bahwa ketika melihat bayezid ia seperti melihat kakaknya suleiman dan mustafa………..”

apa kau takut hurem, apakah hal ini akan memberimu kesedihan??” kata fatma kemudian pergi meninggalkan menara……….

Hurem hanya terdiam….

..

Dikamp

Lokman aga menghadap sultan dan berkata jika pangeran selim ingin bertemu. Sultan mengijinkan selim masuk…….

“Yang mulia……….”kata selim. Sultan berkata jika bukan hal yang penting dia memerintahkan selim untuk kembali ketendanya. Selim mengatakan bahwa ia tahu ayahnya ingin sendirian tapi kondisi cihangir tidak baik, jika ia tetap berada dikamp maka dia akan sulit untuk sembuh.

“apa kau pikir aku adalah orang yang menempatkan dirinya dalam bahaya??” tanya sultan tampak kesal. Selim tampak takut kepada ayahnya, ia berkata jika cihangir melihat ayahnya maka kenangannya akan selalu tentang kematian mustafa……

Sultan kemudian memintanya untuk pergi…

 Pangeran cihangir sedang ditendanya, ia kembali berkhayal sedang bersama gadis pujaannya. Tak berapa lama tabib datang, ia kaget melihat sirup botol opium yang telah kosong….

Cihangir bertanya kepada tabib tentang mustafa, kedua tabib melongo melihat betapa jauhnya ia berkhayal. Pengaruh opium sangat kuat mempengaruhinya. Ia meminta kedua tabib mengantarkan dirinya menuju tenda ayahnya……..

Cihangir masuk kedalam tenda, dia tersenyum dan mulai ngelantur. Sultan bertanya tentang keadaaannya, ia berkata jika ia baik dan tidak merasakan sakit.  Dia meminta kepada ayahnya untuk pergi ke allepo dimana dia bisa melihat kaligrafi yang indah disana………Selim tampak cemas, sultan memeluk cihangir dengan menangis………

Diruangan hurem

Hurem dan fahriye juga sumbul sedang berbicara. Sumbul mengatakan jika hari ini adalah hari ke 52 sejak kematian pangeran mustafa. Sultan telah memberikan bantuan makanan kepada rakyat miskin…….dan mengirim uang untuk kegiatan amal atas nama pangeran mustafa……….

Hurem menjawab singkat semoga Allah menerima amal mereka…………

 Dikamp

Sultan sedang berjalan jalan diluar bersama dengan cihangir, ditemani selim dan ahmed pasa. Cihangir berkata tentang hal hal yang indah, ia juga berkata tentang mustafa…..

Selim melihatya dengan khawatir. Sultan berkata dengan keras bahwa mustafa telah tiada. tiba tiba cihangir pingsan dalam pelukan ayahnya……….

Diistana

Sedang dibacakan ayat suci alquran untuk mendoakan pangeran mustafa. Untuk ketenangan jiwanya………

Melek mendekati fatma dan gulfem dan memberi mereka helva coklat sesuai tradisi ottoman. Tak berapa lama hurem dan mihrimah datang, Fatma sangat marah dia sama sekali tak menyambutnya hanya gulfem saja yang berdiri. Hurem dan mihrimah kemudian duduk dan mereka juga menerima helva coklat.

 Fatma kemudian mengatakan hal yang menyakitkan dan membuat hurem murka, ia sampai memecahkan gelas yang digenggamnya. Ia tak perduli dengan darah yang keluar dari telapak tangannya…

Hurem kemudian berdiri dan melemparkan sisa pecahan gelas yang ada ditangannya kedepan fatma dan gulfem, mihrimah mengikuti ibunya

Baca episode selanjutnya : Episode 151 Bagian 2 (Cihangir Akhirnnya Meninggal Dunia)

Atau lihat semua : Sinopsis Lengkap Abad Kejayaan

Berbagi :