Sinopsis Abad Kejayaan Episode 150 Bagian 2 (Kondisi Cihangir Semakin parah, Istana Mulai di Kepung Untuk Menyiksa Rustem dan Mihrimah)
Taman-berita.blogspot.com | Sinopsis Abad Kejayaan Episode 150 Bagian 2 - Dikamp—-Sultan sedang bersama kedua tabib, Seorang tabib memberinya sirup yang terbuat dari bunga daisy. Tabib berkata jika sirup itu akan menenangkannya….
Sultan berkata bahwa apa yang dia berikan tidak berpengaruh, ia memegang kakinya yang masih terasa sakit. Sang tabib berkata jika sultan tidak tidur sehingga ia lelah karena itulah kakinya kembali sakit……..
Sultan kemudian bertanya tentang kondisi cihangir, tabib muda menjawab jika kondisinya masih sama saja….
saat ia mengkonsumsi opium dia akan baik baik saja tetapi ketika pengaruh opium hilang maka ia akan merasakan sangat sakit luar biasa. Sultan meminta kedua tabib untuk tidak meninggalkan putranya karena dia sangat berharga……..
Selim sedang mengasah pedangnya, ia bersama dengan ahmed pasa didalam tenda. Selim berkata kepada ahmed, sepertinya ayahnya membawa banyak tentara kemedan perang hanya untuk menyaksikan eksekusi saudaranya mustafa, dia sama sekali tidak perduli dengan tahmaps, kebenciannya kepada tahmaps menghilang begitu saja……
Ahmed menjawab jika keadaan pangeran cihangir sangat mempengaruhi yang mulia sehingga dia menjadi mengabaikan perang. Selim lalu bertanya tentang kondisi adiknya cihangir kepada ahmed….
Ahmed berkata jika para tabib memberinya opium untuk meredakan rasa sakitnya………
“pangeran….apakah tidak sebaiknya pangeran cihangir dikirim keibukota, karena dikamp mereka toh tidak bisa menyembuhkan dan yang mulia terlihat sangat menderita melihat keadaannya………..”kata ahmed…
Selim berkata jika ia tak bisa mendekati ayahnya, Ahmed pasa menjawab jika ia sudah mengatakan tentang cihangir kepada sultan tapi beliau tidak memberikan jawaban. …
Selim tetap pada pendiriannya jika ia takkan mendekati ayahnya yang sedang marah saat ini, ia kemudian berdiri dan berkata kepada ahmed bahwa mereka yang bertahan adalah yang tahu saat saat yang tepat untuk bertindak. Ia menyarankan kepada ahmed hal yang sama…karena jika hanya menjadi tangguh dan berani saja sudah cukup maka saudara nya mustafa akan tetap hidup sampai sekarang……….
Ditenda cihangir
pangeran cihangir sedang berada dibawah pengaruh opium. Dia terbangun dari tidurnya dan merasa sangat bugar…kemudian dilihatnay seseorang datang. Dia adalah gadis yang cantik, cihangir bertanya siapakah dia??
Sigadis membelai wajah cihangir……..
lalu cihangir bertanya kepadanya “Apakah ayahnya yang menyuruhnya datang untuk membujuknya agar mau makan dan minum?? jika benar maka dia tak perlu mencoba karena aku tidak akan melakukannya………” kata sang pangeran.
Tapi gadis itu menutup mulutnya dengan jemarinya, gadis itu mengambil sebuah buku dan memberikan kepadanya………
Kemudian cihangir membuka buku itu yang berisi kumpulan puisi, cihangir mendekap buku itu sambil berbaring dan gadis itu juga berbaring disisinya dan menutup matanya……..
….
Bayezid membawa kembali dengan selamat rustem dan keluarganya, hurem menyambut mereka dan merasa sangat lega. Tapi rustem dan mihrimah malah berdebat tentang siapa yang salah, hurem langsung menegur keduanya…….
mihrimah kesal lalu dia berlalu pergi….
“singaku…pangeranku…apa yang telah kau lakukan?? kau telah memberi saya dunia……”kata hurem langsung memeluk bayezid. Bayezid melepaskan pelukan ibunya dan berkata jika ia melakukan semua itu untuk saudarinya……bayezid langsung berlalu pergi, membuat hurem sangat kecewa….
Rustem mendekati hurem dan berkata bahwa hal ini akan segera berlalu, kemarahannya akan kembali mereda selama anda tidak menyerah. Kedatangannya menyelamatkan dirinya dan mihrimah adalah tindakan yang terpuji…………
hurem mengangguk mengerti.
Diruangan sultan
Bayezid sedang bersama dengan rustem, ia meminta rustem untuk tinggal diistana marmer sedangkan mihrimah dan humazah akan tidur dikamar ibunya sampai situasi mereda………
Bayezid berkata jika semua telah berlalu rustem bisa kembali keistananya…….
Tiba tiba sokollu datang dengan wajah tegang. Orang orang telah mengepung istana dan mereka membawa pentungan ditangan mereka. Bayezid memandang rustem dengan kesal…
Tampak banyak sekali orang berkumpul didepan istana, mereka membawa pentungan dan senjata senjata lainnya. Mereka semua berteriak meminta rustem.. ada atmaja dan hussain diantara mereka.
“mereka tidak akan meninggalkan istana lagi, kita akan menyelesaikan urusan kita tadi malam yang tertunda…..”kata hussain. Atmaja menjawab jika rustem harus berterima kasih kepada pangeran bayezid, karena aku tidak bisa meletakkan hidupnya dalam bahaya…
Hussain lalu bertanya apa hubungannya dengan bayezid??? Atmaja menjelaskan jika sebelum pangeran mustafa pergi dia berpesan kepadanya untuk bersumpah setia kepada bayezid dan mengantarkannya menuju tahta………
“pangeran bayezid setia kepada pangeran kami mustafa, mereka saling mencintai dan saling membantu……….”ucap atmaja.
Hussain menjawab jika kebakaran ini tumbuh maka tak diketahui lagi siapa yang membakar, ada ancaman pemberontakan dari keempat penjuru dan ini hanyalah permulaan saja………….
Didalam istana
Mustafa lala berkata kepada bayezid jika ada ribuan orang berkerumun didepan pintu istana, penjaga kekaisaran harus turun tangan sekaligus….
“apa yang akan anda lakukan pangeran, apa perintah anda??” tanya sokollu. Bayezid memintanya untuk mengambil tindakan yang dianggap perlu, dan berkata bahwa dia akan menghentikan semuanya…
Kemudian bayezid pergi diikuti oleh sokollu, Mustafa lala mendekati rustem dan berkata bahwa mata pangeran mereka sedang gelap sehingga mereka harus melakukan ssesuatu untuk menghindarkan dirinya dari bahaya….
“anda sudah bersamanya selama bertahun tahun, pasti anda memiliki sesuatu untuk dilakukan dengan kondisinya saat ini………..”kata rustem menjawab.
Hurem sedang bersama putrinya mihrimah, ia meminta mihrimah untuk turun keruang bawah tananh dan meminta fahriye menemaninya. ….”ibu….apakah kau tidak ikut??” tanya mihrimah.
Hurem berkata bahwa ia harus melihat keadaan bayezid, lalu meminta sumbul untuk mengikutinya. Sampai didepan ruangan, ia bertemu dengan Mustafa lala. Lala berkata jika bayezid keluar untuk menghentikan kerumunan….
Bayezid berjalan menuju pintu gerbang ditemani oleh sokollu, sokollu meminta bayezid untuk mempertimbangkan tindakannya, karena setiap langkah yang ia ambil saat ini akan mendekatkan dirinya kedalam bahaya. Ia menambahkan bahwa berbicara dengan mereka tidak akan ada gunanya………..”
mereka akan berpikir bahwa mereka sudah mengalahkan anda dan akan membuat anda lebih sulit…..”kata sokollu memberikan masukan.
Bayezid menjawab dengan singkat, jika memang sokollu takut maka dia boleh kembali kedalam. Sokollu kaget dan berhenti sejenak, namun demikian segera mengikuti bayezid lagi….
Didalam menara
Fatma sultan melihat kerumunan orang orang dari atas menara, tak lama kemudian hurem datang. …”apa kau mendengar suara mereka yang menginginkan dirimu dan rustem…”kata fatma dengan sinis.
Kembali kemasa kanak kanak
Pada saat itu pangeran cihangir dan bayezid sedang bersiap untuk disunat, selim datang dan menggoda mereka. Bayezid marah dan hendak memukul…
sumbul kemudian melerainya dan berkata bahwa dia akan bersama dengan para pangeran….
Baca episode selanjutnya : Episode 151 Bagian 1 (Nyawa Cihangir di Ujung Maut)
Atau lihat semua : Sinopsis Lengkap Abad Kejayaan
Posting Komentar untuk "Sinopsis Abad Kejayaan Episode 150 Bagian 2 (Kondisi Cihangir Semakin parah, Istana Mulai di Kepung Untuk Menyiksa Rustem dan Mihrimah)"