Sinopsis Abad Kejayaan Episode 149 Bagian 1 (Akbiat Mengingat Kematian Mustafa, Cihangir Sakit Parah)
Taman-berita.blogspot.com | Sinopsis Abad Kejayaan Episode 149 Bagian 1 - Diruangan sultan—-Tampak sultan sedang duduk diteras bersama dengan pangeran cihangir kecil. Mereka berdua sedang melihat gambar, lalu cihangir bertanya kepada ayahnya siapakah dia???
Sultan menjawab bahwa menurut mitos orang orang yunani kuno dia adalah atlas dan merupakan salah satu anak dari Lapetus dan asia. Karena dia menyerang olympus maka zeus menghukumnya dengan memikul dunia dikedua pundaknya…..
Lalu cihangir berkata…”lalu kenapa kau menghukumku ayah??” membuat sultan memandangnya dengan terpana….
Dikamp
Sultan menunggui cihangir yang sakit, ia pucat dan menggigil. Ia meminta lokman untuk segera memanggil tabib…..Sultan memanggil manggilnya hingga cihangir terbangun, dengan suara lirih ia berkata….”ini menyakitkan ayah….sangat menyakitkan………..”sultan mendekatkan telinganya kewajah cihangir untuk mendengarkan perkataannya……
Diruangan hurem
hurem sedang bersama dengan sumbul dan fahriye, ia bertanya apakah ada berita tentang rustem dan mihrimah?? Fahriye mengatakan jika mereka akan aman tinggal diuskudar….bahwa tidak akan ada yang kepikiran jika mereka bersembunyi disana……
Sumbul menambahkan bahwa situasi tidak baik, apalagi bayezid tidak berada didewan sehingga mereka tidak tahu apa yang terjadi disana. Hurem berkata bahwa dirinya sekarang adalah target semua orang….
“aku selalu siap menghadapi semua ujian dan cobaan …aku akan kuat selama tidak ada yang terjadi pada anak anakku……..aku berharap cihangir ada bersamaku, bayezid sendiri mengapa harus pergi kepamakaman mustafa, pasti karena pengaruh mustafa sebelumnya!!!” kata hurem dengan pelan…
Dikamp
Sultan sangat marah kepada para tabib dimana mereka selama ini sehingga Pangeran Cihangir Sakit dan kondisinya semakin parah, seharusnya ini ditangani sejak awal……….
Ahmed pasa berkata jika cihangir berada dalam kondisi seperti sekarang bukan karena sakit, tapi karena dia berhenti makan dan minum….
“apakah tidak ada yang bisa kau lakukan untuk menyembuhkan dirinya?? betapa sedikitnya pengetahuanmu tabib!!’ teriak sultan dengan marah…
Dengan takut takut sang tabib berkata jika ia akan memasakkan ramuan dari tumbuh tumbuhan, dan menyiapkan beberapa pasta sekaligus untuk obat……”kalo begitu cepatlah!!! pangeranku harus segera pulih……..”kata sultan kemudian………
Sultan meminta lokman aga untuk menyiapkan makanan kesukaan cihangir, agar dia kembali bernafsu untuk makan….kemudian sultan berlalu, diikuti oleh ahmed dan lokman……..
Si tabib berkata kepada rekannya, bahwa penyakit pangeran sudah terlalu dalam karena sudah masuk ke hati dan jiwanya…”apa yang bisa tumbuh tumbuhan lakukan ??” katanya. Yang lainnya berkata agar mereka segera bergegas melakukan apa yang ia katakan sebelumnya………
…
Bayezid telah sampai diistana, sokollu langsung melaporkan tentang apa yang terjadi bahwa orang orang mengepung istana mihrimah dan mereka menginginkan kepala rustem pasa…
Bayezid lalu bertanya apakah mereka dan ibunya baik baik saja??? Sokollu mengatakan setelah mendengar apa yang terjadi diistana mihrimah, ia segera pergi keistana putrinya itu…
Bayezid berkata bukan hanya dirinya yang bersedih karena kematian mustafa tapi para rakyat dan tentara juga kehilangan sehingga mereka menjadi murka…..”dan ini tidak akan mudah untuk diatasi…”kata bayezid kemudian…
Diuskudar
Mihrimah memberikan selimut untuk putrinya humazah yang telah tertidur. Rustem mendekat dan membelai kepala putrinya. Lalu rustem mendekati mihrimah dan memeluknya……..”Allah akan melindungi kita dan semuanya akan kembali baik dengan segera……….”kata rustem menghibur mihrimah………
Diruangan sultan
Bayezid sedang duduk disofa ketika hurem masuk keruangan. Ia melihat bayezid dengan heran karena ia hanya duduk duduk dan tidak melakukan apapun………
“apakah kau tidak mendengar berita mengenai mihrimah dan ibumu??” tanya hurem. Bayezid menjawab jika sokollu mehmed pasa sudah memberitahunya. Bayezid menjawab pertanyaan ibunya dengan tetap membaca buku dan tak menghiraukan sama sekali………membuat hurem bertanya tanya….
Hurem berkata bahwa dia tahu apa yang terjadi dan tidak sedikitpun merasa khawatir. Ketika para pengkhianat mencoba untuk mengambil hidup mereka..ibu dan saudarinya!!!
Bayezid kemudian meletakkan bukunya dan berdiri mendekati ibunya…”ibu kau pasti sudah memperkirakan bahwa ini pasti akan terjadi. Kau dan mihrimah adalah bagian dari hatiku, tapi pemberontakan ini tidak akan terjadi begitu saja, rustem pasa bahkan mihrimah pasti telah melakukan sesuatu hingga algojo mengambil hidup mustafa……………..
kau telah memberikan persetujuanmu kepada mereka berdua dan sekarang ketika terjadi masalah kau mencoba mencari pembenaran??”
“kau salah…orang orang yang bersalah adalah orang orang yang memberikan saran kepada saudaramu mustafa….mereka seharusnya berpikir……….”jawab hurem.
Bayezid berkata dengan sinis kepada ibunya, siapa yang harus berpikir ketika melihat mahidevran kehilangan anaknya dan mehmet….Bayezid berkata lagi kepada ibunya bahwa ia melihat mereka dan mereka seperti sudah mati semua………..
Hurem hendak berkata lagi tapi bayezid menaikkan tangannya…”
Cukup ibu.. jika aku terus berbicara maka kata kata buruk akan keluar dari mulutku. aku tahu kau tidak akan tinggal diam dan pasti kau akan menang lagi………”kata bayezid lalu kembali duduk disofa, hurem merasa sangat kesal kemudian dia berlalu dari ruangan dengan perasaan marah………..
Dikamp
Cihangir sudah duduk ditempat tidurnya, makanan kesukaannya pun telah disiapkan. Sang tabib membujuk pangeran cihangir untuk minum obat tapi cihangir menolaknya……….sultan masuk kedalam kamar dan meminta tabib untuk pergi………..
Pangeran Cihangir Sakit– Ketika tabib sudah pergi, sultan kemudian duduk disamping cihangir dan mengambil sesendok obat tapi cihangir menjauhkan tangan ayahnya darinya……..hingga obat itu tumpah. Sultan mengambil lagi sesendok obat sambil berkata bahwa pertama cihangir harus meminum obat itu dan makanan akan membantu kesembuhannya………tapi lagi lagi cihangir menumpahkannya…..
Sultan kembali mengambil sesendok obat untuk ketiga kalinya, dan memaksa cihangir meminumnya. Sultan kemudian memeluk cihangir dan berkata ………”
anakku sayang…
ini akan berlalu dan kau akan sehat kembali”
anakku sayang…
ini akan berlalu dan kau akan sehat kembali”
Tapi tiba tiba cihangir memuntahkan kembali obat itu, sultan merasa putus asa lalu keluar dari tenda cihangir……….
Selim yang ada diluar tenda cihangir memanggil ayahnya, tapi sultan tak perduli dan terus berjalan. Lalu selim mengikuti ayahnya dan berkata jika ibunya telah menulis surat dan ingin tahu keadaan cihangir…sepertinya ibu mereka tahu jika apa yang terjadi akan mempengaruhi cihangir………..
menurutnya mereka harus membalas surat ibunya.
Sultan berhenti dan berbalik menghadap kearah selim, ia berkata bahwa sebaiknya mereka tidak membuat orang khawatir dan bahwa cihangir akan segera baik kembali…………..
Dimanisa
Nurbanu sedang berada dibathupnya, kemudian kalfeta datang dan membawakannya sebuah surat. Nurbanu bertanya apakah surat itu dari selim??? kalfeta menjawab jika ganzafer yang berkirim surat………
Nurbanu berkata bahwa dia telah mengalami banyak mimpi buruk………
ia meminta kalfeta untuk membaca surat ganzafer untuknya. Nurbanu lalu berkata jika ganzafer sudah ada diisisinya ketika dia datang pertama kali kemanisa dan juga kalfeta…..ia bertanya bagaimana jika mereka berdua tidak ada disekitanya………
Baca episode selanjutnya : Episode 149 Bagian 2 (Persembunyian Rustem dan Mihrimah Ajhirnya di Ketahui Atmaja)
Atau lihat semua : Sinopsis Lengkap Abad Kejayaan
Posting Komentar untuk "Sinopsis Abad Kejayaan Episode 149 Bagian 1 (Akbiat Mengingat Kematian Mustafa, Cihangir Sakit Parah)"