Sinopsis Abad Kejayaan Episode 131 Bagian 2 (Hadiah Beracun yang Dikirim Sultan Untuk Mustafa)
Taman-berita.blogspot.com | Sinopsis Abad Kejayaan Episode 131 Bagian 2 - Dimanisa*Pangeran selim sedang bersama dengan nurbanu, mereka saling berpelukan diatas ranjang. Nurbanu mengungkapkan kebahagiaanya akhirnya masalah dengan yang mulia terselesaikan……..
Kemudian pelayan datang membawakan anggur, nurbanu menuangkanya kedalam dua gelas. Ia memberikannya kepada selim, tapi selim menolak karena dia sudah berjanji untuk tidak mabuk mabukan lagi………..
Diruangan hurem*
Fahriye dan hurem masuk kedalam kamar, fahriye mengikuti hurem dan berkata jika nurbanu telah sukses melaksanakan perintah hurem……..
Kemudian cihangir datang kekamar ibunya. Sang ibu mengajaknya untuk duduk di teras kamar……..
Cihangir berkata kepada ibunya bahwa ia bukan anak kecil lagi dan ia ingin tahu apa isi surat yang dibawa rustem kepada sultan saat dimanisa….
Hurem lalu menjawab jika memang dia benar ingin tahu maka ia akan memberitahunya jika saudara tercintanya mustafa ingin desebut sebagai kaisar masa depan!!!
Diamasya*
Mahidevran dan mihrunnisa saling bertemu, mahi menegaskan bahwa mustafa harus berbicara dengan ayahnya untuk mengklarifikasi apa yang terjadi……..
Mihrunnisa mengatakan kepada mahi jika ia mendukung tindakan mustafa. lalu mihrunnisa mengatakan tentang pepatah yang sangat di ikuti oleh ayahnya bahwa mereka tidak harus berlayar melawan badai tapi harus menunggu………
Pangeran cihangir menemui ayahnya, ia cemas dan ingin berbicara tentang mustafa. Cihangir berkata kepada sultan bahwa mustafa tidak bertanggung jawab terhadap yang ditulis oleh orang lain tentangnya……
Tapi sultan mempunyai pemikiran yang berbeda, bahwa apapun yang orang tulis tentang mustafa maka mustafa ikut bertanggung jawab didalamnya. Cihangir berkata lagi jika memang begitu maka mustafa sudah siap naik tahta…..
Sultan berkata dengan tegas bahwa ia merasa sebentar lagi akan mati, tetapi yang berhak naik tahta bukanlah mereka yang siap akan tetapi yang lebih terampil………cihangir hanya diam mendengarkan perkataan ayahnya.
Sultan sedang membaca surat yang hurem tulis untuknya, Afife datang dan mengatakan kepada sultan jika hurem sultan ingin bertemu dengannya……tapi sultan menolak. Afife dengan berat hati memberitahu hurem jika sultan menolak bertemu denganya…..
Hurem pergi dengan kekecewaan………..
Pagi harinya raja memimpin sidang, ia mendapatkan laporan jika austria akan melakukan apa saja untuk mendapatkan persahabatan dengan ottoman, rustem kemudian memberikan surat Elkas Mirza kepada sultan suleiman…
Elkas mirza adalah saudara dari sah persia yang mencari suaka kepada sultan setelah pertempurannya dengan saudaranya untuk memperebutkan tahta…….
Hurem sedang bersedih karena sultan menolak untuk bertemu dengannya, lalu fahriye datang dan memberitahu jika sultan mengirim kaftan kepada pangeran mustafa. Hurem kaget karena begitu banyaknya kesalahan mustafa tapi sultan masih saja memaafkannya dan sekarang malah memberinya hadiah……
Tapi hurem kemudian tersenyum dengan rencana barunya, dia ingat bahwa sultan dulu waktu dimanisa dikirim oleh ayahnya sultan selim khan sebuah Kaftan Beracun …….
……..
Sultan ada diruanganya, ia melihat kearah kaftan yang ada didepannya. Sultan akan memberikan kaftan itu sebagai hadiah kepada mustafa disertai sebuah surat……
Diistana mihrimah*
Mihrimah baru sampai diistananya, kemudian gulbahar mengatakan jika sokollu mehmed pasa hendak bertemu dengan rustem pasa……….
mihrimah kemudian masuk keruangan rustem, belum lama bicara rustem datang dan merasa sangat marah melihat sokollu berbicara dengan istrinya………..
Ia kemudian mengajak sokollu keluar ruangan, rustem mengatakan kepada sokollu beraninya dia berbicara dengan mihrimah sultan. Sokollu kemudian mengatakan jika ia akan memberitahu rustem tentang kematian raja prancis. Rustem lalu menyuruh sokollu pergi….
Rustem yang sedang cemburu kemudian mendatangi mihrimah dan memperingatkannya untuk tidak berbicara lagi kepada sokollu, mihrimah hanya tersenyum mengejek kecemburuan rustem……
Seorang aga datang kepada penjahit istana untuk mengambil kaftan pangeran mustafa. Aga itu kemudian menuju dilorong istana dimana Jal aga telah menunggu…….
Ia kemudian membuka kotak itu dan menuangkan racun cair kekerah kaftan. Jal kemudian meminta untuk egera mengirim Kaftan Beracun itu kepada mustafa…
Hurem mengumpulkan semua surat yang dia tulis lalu meminta kepada fahriye untuk memberikanya kepada lokman aga. Agar diletakkan diruangan sultan……..
Pangeran cihangir datang kepenjahit istana untuk melihat kaftan mustafa, sang penjahit berkata jika kaftan sudah dikirimkan, cihangir merasa sangat cemas…..
Diamasya*
Pembawa kaftan sultan telah sampai di amasya. Yahya menerima hadiah dari sultan kepada mustafa itu. Ia kemudian mengajak si kurir pembawa kaftan untuk masuk kedalam istana…….
Mustafa menerima hadiah itu, mustafa kemudian membaca surat dari ayahnya yang berisi agar mustafa berhati hati dalam setiap perilakunya untuk mendapatkan kepercayaan dari raja. …
Yahya kemudian mengambil Kaftan Beracun itu dan membentangkanya didepan mustafa…….
*Fidan
hatun tersenyum memberitahu mahi yang ada dikamar bahwa sultan mengirimkan kaftan yang indah kepada pangeran mustafa………
mahi kaget lalu dia berlari menuju kamar putranya……..
Nissa mengatakan bahwa kaftan hadiah dari sultan sangat indah dan meminta mustafa untuk mencobanya, Mihrunnisa membantu mustafa memakaikan kaftan itu……..
Mahidevran masuk kekamar dan meminta untuk melepaskan kaftan itu, akhirnya mihrunnisa menjatuhkannya kelantai. Mahi merasa lega mustafa belum memakai kaftan itu.
Mahi kemudian berkata kepada si kurir agar mencoba kaftan itu, mussatfa mendekati ibunya……tapi mahi malah berteriak kepada si kurir untuk segera memakai kaftan itu ………….
Kemudian si kurir mengambil kaftan yang tergeletak dilantai dan mulai memakainya. Tiba tiba dia merasa tidak nyaman, lehernya seperti tercekik sampai kemudian dia jatuh kelantai….
Mahi menutup matanya, mihrunnisa merasa kaget dan lemas. Mustafa sendiri tak percaya ayahnya mengirimkan kaftan beracun untuk dirinya……
Mustafa dan ibunya saling menatap…….
Diruangan sultan*
Sultan masuk kekamarnya dan menemukan sekotak surat yang diletakkan didekat cermin hadiah dari hurem sultan. Sultan kemudian membuka salah satu surat dan tersenyum ……….”hurem……..” ia melihat kearah surat surat itu……..
Diamasya*
Pangeran mustafa melihat dengan penuh kekecewaan kearah kaftan yang diberikan ayahnya kepadanya. Mustafa berpikir bahwa sultan ingin membunuhnya lalu dia melihat kearah baju perang dan memakainya……
Yahya sangat kaget melihat mustafa memakai baju perang, ia berkata jika ayahnya ingin membunuhnya dan dia akan datang keibukota……..
Diistana*
Sultan ada diterasnya sambil membaca surat dari hurem, ia tergugah dengan isi surat itu karena rasa cintanya tapi dia juga harus adil. Sultan berada dalam dilema……
Sultan masuk kekamarnya, suara ibrahim terdengar…..ia duduk disofa dimana surat surat hurem beterbaran disofany. Sultan menyadari jika hurem merayunya untuk mendapatkan maaf darinya……ia membuka kembali buku harian ibrahim………
Sultan kemudian datang kekamar hurem sultan, ia memandang istrinya yang sedang terlelap pulas, Kemudian sultan duduk disamping hurem dan membelai wajahnya. Hurem terbangun………ia memegang tangan suleiman dan berkata bahwa dia tahu jika sultan akan memaafkannya……
Sultan kemudian melepaskan genggaman hurem dan berdiri, ia berkata jika ia tak memaafkan hurem dan meminta hurem meninggalkan istana untuk tinggal di kutahya bersama bayezid……
Sultan kemudian bergegas keluar kamar, hurem shock mendengar perintah sultan untuknya…..
Baca episode selanjutnya : Episode 132 Bagian 1 (Mustafa Dan Pasukkanya Datang Ke Ibukota)
Atau lihat semua : Sinopsis Lengkap Abad Kejayaan
Posting Komentar untuk "Sinopsis Abad Kejayaan Episode 131 Bagian 2 (Hadiah Beracun yang Dikirim Sultan Untuk Mustafa)"