Sinopsis Abad Kejayaan Episode 128 Bagian 2 (Perkelahian Besar Antara 2 Pangeran Kerajaan)
Taman-berita.blogspot.com | Sinopsis Abad Kejayaan Episode 128 Bagian 2 - Diistana marmer*-Fatma sultan menyuruh melek untuk meninggalkan mereka berdua. Ketika melek sudah pergi fatma berkata kepada sokollu bahwa jika ia cerdas maka ia takkan mengikuti cara hurem….
Sokollu menjawab bahwa ia hanya akan mengikuti cara raja…
Diistana mihrimah*
Selim masuk keruangan bersama nurbanu. Semua pangeran tampak kaget ada nurbanu disana. Bayezid berkata dengan canda bahwa selim tak berani datang sendiri , membuat mihrimah menatapnya…..
Mustafa mencairkan suasana dengan membuka tangannya untuk memeluk selim, kemudian mihrimah meminta gulbahar mengambil bantal untuk tempat duduk nurbanu………
Sokollu mohon ijin kepada fatma untuk keluar, fatma sendiri tampak tidak puas dengan hasil pertemuan mereka.
Diistana mihrimah*
Mihrimah menjamu saudara suadaranya dengan baik. Ada sekelompok pemusik yang datang untuk menghibur juga……..mereka semua tampak bergembira saling tersenyum dan menikmati jamuan….
Sampai kemudian bayezid melihat kearah selim dengan tak senang, selim juga melihat kearah bayezid…mustafa memperhatikan mereka berdua….
Gulbahar datang membawa sebuah kotak musik…mihrimah mengatakan jika kotak musik itu dari milan dan merupakan hadiah dari ayah mereka untuknya karena ayahnya menyayanginya………..semua tersenyum….
Mihrunnisa tampak sedang bersama dengan yahya, yahya mengatakan kepadanya bahwa ia telah membawa kebahagiaan untuk pangeran mustafa…
Disebuah kedai*
Atmaca yang marah setelah bertemu dengan mihrunnisa kemudian pergi ketempat hiburan, seorang gadis menyapanya…
Malam itu cenver bermimpi buruk, ia melihat Yavuz datang dan membekapnya, ia mengancam dirinya dengan pisau. Lalu dengan kemarahan yavuz membunuh sumbul dan kemudian membunuh dirinya………
cerver terbangun ia melihat kearah sumbul yang tertidur dengan lelap………
Cenver tampak ketakutan dan menangis………
..
Dikedai itu ….atmaca mengatakan kepada gadis penghibur yang menyapanya bahwa ada seorang wanita yang membuatnya terpesona saat pertama kali ia bertemu dengannya….wanita itu mempunyai rambut yang panjang dan indah seperti sungai dan mata gadis itu biru seperti laut……
Ternyata atmaca selama ini menaruh hati kepada mihrunnisa…………ia terus mengatakan sesuatu sambil melihat kearah lilin yang ada didepannya………..
…
Diistana mihrimah
makan malam telah usai…..sekarang mereka sedang mengobrol. Nurbanu mengatakan bahwa usia kandunganya menginjak usia keenam bulan…
Mihrimah mengatakan bahwa mereka akan mengunjunginya ketika dia melahirkan, mihrimah menatap bayezid…bayezid mengangguk dan menjawab singkat.
Selim mengatakan agar dia diberitahu ketika mereka datang, jadi dia akan mempersiapkan kedatangan saudara saudaranya dengan sebaik baiknya……………..
lalu selim melihat kearah bayezid dan berkata sinis jangan datang seperti bayezid yang muncul tiba tiba tanpa pemberitahuan……….
Bayezid membalas dengan perkataan yang tak kalah sinisnya, mustafa menegur Selim dan Bayezid……..
lalu mustafa menyuruh semua pelayan untuk keluar ruangan…
Mustafa memperingatkan Selim dan Bayezid untuk mengendalikan diri karena mihrimah mengundang mereka untuk mendamaikan satu sama lainnya dan bukannya bertengkar….
Suasana semakin tak enak, lalu selim mengajak nurbanu untuk keluar. Bayezid mengatakan kepada selim bahwa dia seorang pengecut…..mustafa langsung menghardik bayezid. Selim berbalik dan marah, Ia menyerang bayezid membabii buta hingga membuat cihangir terjatuh. Situasi tak terkendali lagi…
Selim dan Bayezid saling memukul satu sama lain, Bayezid yang lebih terampil tentu saja mudah mengalahkan selim. Dia memukuli selim dan mencekiknya. Mustafa berusaha menarik bayezid dari tubuh selim….
Selim terbatuk batuk karena cekikan bayezid, nurbanu mendekati selim dan hendak menolongnya tapi selim mencegahnya. Selim berdiri dan berteriak kepada suadara saudara nya bahwa ayah mereka mempercayai dirinya untuk memimpin di manisa….lalu selim keluar dari ruangan diikuti oleh nurbanu….
Mustafa memanggil selim tapi selim tak perduli dan melangkah pergi………….
Sepeninggal selim, yang lainnya terduduk dikursi sambil memandang kearah ruangan yang porak poranda karena perkelahian selim dan bayezid…
Mihrimah menegur bayezid untuk lebih bisa mengendalikan diri, dan ia berpikir bahwa pertengkaran seperti itu tidak boleh lagi terjadi karena akan merugikan keduanya….
Selim ada dikamarnya bersama nurbanu, dia benar benar masih marah dengan apa yang barusan terjadi. Selim berkata kepada Nurbanu bahwa sekarang saudara saudaranya melawan dirinya dan dia merasa tak tahan….
Selim kemudian melepaskan cincin pemberian ayahnya saat ia ditunjuk untuk memerintah di manisa. Selim berkata kepada nurbanu bahwa cincin itu adalah sumber bencana, lalu selim melempar cincin itu kelantai……
ia tak menginginkannya lagi karena saudara saudaranya ingin berada di posisinya…
Lokman aga memberitahukan kepada sultan tentang makan malam yang mihrimah adakan untuk saudara saudaranya. Termasuk insiden perkelahian antara pangeran bayezid dan pangeran selim……..sultan langsung muram.
Nurbanu berjalan tergesa gesa menuju kamar hurem sultan, kalfeta berusaha mencegahnya dia tak perduli. Saat didepan pintu fahriye menolak keinginan nurbanu untuk bertemu dengan hurem sultan. Nurbanu kecewa dan langsung kembali……
Didalam hutan*
Mustafa bertemu dengan mihrunnisa, ia memeluk istrinya itu dengan kerinduan. Atmaca melihat hal itu dan merasa hancur….yahya melihatnya dan mengajaknya bicara…….
Mustafa mengatakan kepada mihrunnisa untuk kembali karena dia tak tahan jika harus terus bertemu diam diam, keduanya kembali berpelukan…
Sokollu sedang menemui rustem diruanganya. Rustem mengatakan kepada sokollu jika sesuatu terjadi maka dia harus mencari dirinya. Kemudian sokollu mengatakan tentang makan malam yang mihrimah sultan adakan dan dia tahu jika rustem tidak diundang…..rustem merasa kesal dan meletakkan kertasnya …
Baca episode selanjutnya : Episode 129 Bagian 1 (Selim Mengundurkan Diri Dari Istana)
Atau lihat semua : Sinopsis Lengkap Abad Kejayaan
Posting Komentar untuk "Sinopsis Abad Kejayaan Episode 128 Bagian 2 (Perkelahian Besar Antara 2 Pangeran Kerajaan)"