Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sinopsis Abad Kejayaan Episode 106 Bagian 2 (Kesedihan Mendalam Yang di Rasakan Suleiman Saat Hurrem Hilang)

Taman-berita.blogspot.comSinopsis Abad Kejayaan Episode 106 Bagian 2 - Diistana sah— Mercam aga memberitahukan kepada para putri bahwa bali bey ingin berbicara dengan mereka semua. Khatijah langsung menolaknya tapi husrev berkata bahwa mereka harus menerima itu….

Mahidevran menyahut bahwa mihrimah dan mehmet berpikir mereka telah bersalah. Mustafa lalu mengatakan jika menganggap reaksi mereka sebagai hal yang wajar karena wanita yang hilang adalah istri baginda sultan dan juga ibu mereka….

Diruangan sultan

Sultan merasa benar benar putus asa, dia hilang akal dan berduka….
Kemudian dia bergegas menuju kamar hurrm sultan. Saat membuka pintu kamar itu kosong, sultan memperhatikan ke seluruh ruangan….
Ia berjalan menuju tempat tidur dan mengekspresikan kesedihannya dengan membaca sebuah puisi……

Sultan kemudian melihat kerudung merah hurrem, ia menciumnya dengan penuh perasaaan. Ia merasakan Aroma istrinya ada disekitarnya………

http://taman-berita.blogspot.com/2015/08/sinopsis-abad-kejayaan-episode-106-bagian-2.html


Diistana

-Mahidevran dan mustafa tiba diistana dan mercam menyambut mereka. ……

Mustafa bertanya kepada mercam bagaimana keadaan ayahnya??? Mercam mengatakan jika sultan menghabiskan waktunya sepanjang malam dikamar hurrem sultan. Wajah mahi langsung masam…..

Mustafa mengajak ibunya menjauh dari mercam, Mustafa melihat kepada ibunya dan berkata dengan pelan bahwa mereka harus memahami rasa sakit yang ayahnya alami saat ini dan semua harus mendukungnya. Mahi berkata kepada mustafa apakah dia lupa dengan apa yang terjadi dimasa lalu, lalu ia berbalik menuju kearah mercam…

Mercam mengatakan jika bali bey sudah menunggu mereka. Mercam kemudian meminta pangeran mustafa untuk masuk terlebih dahulu….

Pangeran cihangir akan mengunjungi kamar ibunya, ia berjalan melewati para selir diharem……
Saat membuka pintu ia melihat ayahnya tertidur sambil duduk diranjang ibunya….”baba…….”panggil cihangir…

Sultan langsung terbangun, cihangir kemudian bercerita jika ia bermimpi melihat ibunya duduk dibawah pohon……

Cihangir bertanya kepada ayahnya apakah ibunya akan kembali lagi??? Baginda sultan meyakinkannya bahwa mereka akan menemukannya, sultan kemudian memeluk putra bungsunya itu….

Diruangan bali bey

Investigasi Bali Bey– Mustafa mengatakan kepada bali bey bahwa tidak ada keterangan yang perlu ditambahi. Kemudian bali bertanya pada mustafa mengenai perbedaan pendapat antara dirinya dan hurrem selama tidak ada kehadiran sultan diistana……..
Mustafa menjawab jika semua dirujuk ke harem.

Bali bey berkata lagi jika mihrimah sultan menuduh para putri ada dibalik semua ini, Mustafa lalu berkata jika ia takkan menghalangi dan membiarkan siappaun dihukum bahkan jika itu ibunya sendiri tapi hal sseperti itu tidak mungkin terjadi………



Setelah mustafa keluar, kemudian mahidevran masuk untuk menjalani Investigasi Bali Bey……
Mercam aga mengantar kepergian mustafa keluar, tiba tiba zal mahmud pelayan setia rustem datang. Ia meminta mercam untuk menemui rustem pasa, tapi mercam menolak. Zal mahmud kemudian memegang tangan mercam aga……..

Diruangan bali bey

-Bali bey bertanya kepada mahi apakah dia menganggap hurrem sultan bertanggung jawab atas kepindahan mustafa ke amasya???

Mahidevran marah bahwa anaknya lolos dari kematian sebanyak dua kali dan semua itu karena hurrem. …

Dan jika ia ingin membalas dendam ia sudah melakukannya sejak dulu…..

Bali bey berkeras bahwa mahidevran sangat membenci hurrem, karena dia telah mengambil baginda sultan darinya. Mahidevran sambil berteriak berkata bahwa dia tidak akan melakukan apapun untuk hurrem dan tidak perduli padanya. Lalu dia keluar dari ruangan…

Dilorong dia masih merasa sangat kesal dicecar pertanyaan seperti itu oleh bali bey, kemudian sah menyapanya….


Khatijah dan sah datang untuk menjalani Investigasi Bali Bey juga….

Tampak deru kuda dari kejauhan……..Sultan terlihat keluar dari istana, diikuti para pengawalnya………

Diruangan bali bey

Sah sultan masuk keruangan terlebih dulu untuk diinterogasi. Pemeriksaan sah lancar karena dia hampir diketahui tidak punya motif untuk membunuh hurrem….

Didalam hutan

Tiba tiba sultan berhenti dan turun dari kudanya ketika ia melihat seorang wanita berambut merah….”hurrem…”katanya, lalu sultan mengejar wanita itu. Nasuh efendi turun dari kuda dan memanggilnya….”yang mulia………”katanya sambil menyusul sultan….

Diruang bali bey

Setelah sah keluar, kemudian khatijah masuk….

Khatijah mengatakan kepada bali bey jika sejak ibrahim meninggal iapun telah meninggal, dan ia akan sangat senang jika hurrem mati.

Dihutan

Sultan mencari cari wanita yang tadi dilihatnya, nasuh bertanya kenapa dia turun?? Sultan menjawab bahwa dia melihat hurem sultan.

Lalu ketika dilihatnya wanita itu lagi, sultan memanggilnya dan ternyata dia bukan hurrem istrinya…………sultan hanya berdiri termangu, nasuh melihat sultan begitu putus asa dan bisa merasakan sakitnya……..

Diruangan bali bey

-Bali bey lalu bertanya apakah ini pengakuannya?? Khatijah berrkata jika ia tak ada hubungannya dengan hilangnya hurrem ……..

===Ditaman istana—Mehmet sedang berjalan di taman diikuti oleh Ilyas, tak sengaja ia melihat mustafa dan yahya. Mustafa mengatakan kepada yahya dia tidak menyesal harus meninggalkan manisa dan pergi ke amasya, tapi ia sangat menyesal karena telah “kehilangan” ayahnya…….

Kemudian mehmet menyapanya, ketika mustafa hendak berlalu ia meminta berbicara berdua denganya…….

Dipenjara

Zal mahmud membawa mercam aga kepenjara, mercam memandang zal mahmud dengan tidak senang. Mercam aga kemudian masuk kedalam penjara………….

disana sudah ada rustem pasa menunggunya. Juga ada 2 orang tahanan yang disinyalir sebagai si pengirim surat…….

Rustem mulai menginvetigasi mercam….

http://taman-berita.blogspot.com/2015/08/sinopsis-abad-kejayaan-episode-106-bagian-2.html




Atau lihat semua : Sinopsis Lengkap Abad Kejayaan

Posting Komentar untuk "Sinopsis Abad Kejayaan Episode 106 Bagian 2 (Kesedihan Mendalam Yang di Rasakan Suleiman Saat Hurrem Hilang)"