Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sinopsis Abad Kejayaan Episode 44 Bagian 3 (Pengaduan Hurrem Terhadap Kudanya Yang Mati Kepada Suleiman)

taman-berita.blogspot.com | kenapa kau melakukannya?? aku tahu itu dirimu…jika kau begitu membenciku, bunuh saja aku….”kata Hurrem sambil bersujud dan menyerahkan belati yang tadi dia pegang kepada ibu suri…

Semua ratu berkerumun didekat pintu. Nigal datang dan mengatakan bahwa kuda kesayangan Hurrem mati…………”siapa yang berani membunuh kuda hadiah dari suleiman….”guman gulfem.

“Kita memang ditakdirkan tidak cocok tinggal diistana bersama sama, jika kau cukup mampu dan cukup berkuasa…lakukanlah, aku siap….”kata hurrem kemudian.

Khatijah datang, ia segera masuk dan melihat ibunya memegang sebuah belati……..

Ibu suri memegang belati Hurrem dan berniat menghujamkannya tapi niat itu dia urungkan….”jika aku mau aku bisa memusnahkanmu dalam sekejab…..bawa pergi belatimu”

“tidak…ambil saja belati itu untukmu, itu akan mengingatkanmu tentang apa yang pernah kau lakukan padaku….”kata Hurrem sambil berlalu pergi….

Hurrem hendak menemui Suleiman, tapi sultan sedang bersidang…

“Kita akan memberi pelajaran kepada Charles dan Ferdinant …yang telah berani menghina kesultana ottoman. Kita akan segera berperang….segera dimulai persiapaan….Mereka akan merasakan kekalahan dan memohon pengampunan kita…”kata suleiman

Suleiman menunjuk Ibrahim sebagai panglima perangnnya, Ibrahim nampak senang. Ia merasa sangat tersanjung…beberapa menteri tampak kurang senang dengan penunjukkannya….

Hurrem mengusir 2 selir yang dikirim ibu suri untuknya dan ia memanggil kembali Esma dan Nilufer….

Sumbul segera melapor kepada Ibu suri tentang masalah ini, tapi Ibu suri berkata biarkan saja…tak ada yang perlu dilakukan


Suleiman melihat wajah hurrem yang pucat. ia menuntun Hurrem ditempat tidur kemudian memeluk untuk menenangkan istrinya….
 
http://taman-berita.blogspot.com/2015/06/sinopsis-abad-kejayaan-episode-44-bagian-3.html
Setelah Hurrem menceritakan semua, suleiman segera menyuruh Bali bey untuk mencari siapa yang membunuh kuda mereka diistana nya sendiri….

Ibrahim datang, ia kaget sewaktu Khatijah cerita bahwa kuda Hurrem mati. Hurrem juga menemui ibunya sambil membawa pisau, Khatijah heran …kenapa ibu dan kakaknya diam saja melihat tingkah Hurrem yang keterlaluan…

Bali bey mulai melakukan penyelidikan , ia menanyai sumbul, gul dan nigal juga daye. Informasi terbarunya bahwa pisau itu dibawa oleh Nilufer sebelumnya….

“lihatlah apa yang mereka lakukan padaku suleiman, aku sangat takut….”kata Hurrem . Hurrem memeluk sultan lebih erat saat suleiman berkata bahwa ia akan pergi berperang…

Demikian juga Khatijah ia merasa sangat sedih saat Ibrahim berkata ia pergi berperang. Suleiman mempercayakan kepadanya jabatan yang prestis, yaitu panglima perang.

Khatijah yang takut kemudian cerita mengenai pertemuannya dengan yakup efendi, bahwa akan ada kematian ketika dekat dengan kekuasaan…

Ibrahim berkata kepadanya agar tak percaya dengan hal hal yang belum pasti…

Dalam tidurnya Hurrem mengigau, suleiman teringat kata kata ibunya. Ia memanggil bali bey dan berkata ….”siapapun yang berada dibalik ini, jangan pernah ragu untuk bertindak….”

Ibrahim menemui Yakup efendi…..”aku mencium bau darah di lantai istana, bau darahmu Ibrahim pasha…” . Mendengar itu wajah Ibrahim berubah marah….ia keluar pintu dan memberi tanda pada pengawal untuk membunuh Yakub…..akhirnya si peramal menemui ajalnya.

Bali bey menanyai juga semua penjaga kuda…bahkan ia memasukkan mereka kedalam penjara. Tiba tiba seseorang yang ditugasi daye untuk menjalankan rencannay malah  melapor kepada Bali bahwa ia mencurigai Nulifer…

Sultan memberikan kekuasaan lebih kepada Ibrahim, ia menaikkan gaji Ibrahim dari 2000 coin menjadi 3000 coin. Dan hanya Ibrahim yang diberikan wewenang menghukum orang tanpa bertanya kepada sultan suleiman…..Semua subjek harus patuh dan taat kepada perintah Ibrahim pasa.

Bali bey memanggil Bulifer, ia mengancam nya. Akhirnya Nulifer mengakui malam itu ia dipanggil daye diancam akan dilempar kelaut …kecuali jika ia mau membunuh kuda Hurrem sultan.

Suleiman berkata kepada Ibrahim….”kau bilang menjadi panglima mendekatkanmu dari kematian , karenanya aku menyelamatkanmu dengan itu…kau harus tahu seperti yang lainnya bahwa hidupmu dibawah perlindunganku”




Posting Komentar untuk "Sinopsis Abad Kejayaan Episode 44 Bagian 3 (Pengaduan Hurrem Terhadap Kudanya Yang Mati Kepada Suleiman)"