Sinopsis Abad Kejayaan Episode 14 Bagian 1 (Perasaan Suleiman Untuk Mahidevran Sudah Mati)
Taman-berita | - Permaisuri Mahi memegang erat tangan Sultan dan keduanya mulai berciuman. Tapi tiba tiba Sultan memundurkan wajahnya, ia teringat kembali ketika Mahi pernah menaruh racun di mejanya….ingatan itu kembali lagi, hubungan mereka berdua sudah tidak mungkin bisa diperbaiki….
Bagaimana mungkin kita bisa bercinta dengan seorang yang pernah dengan sengaja hendak membunuh kita….its’ imposible!!!
Hurrem yang marah kemudian menuju kamar Ibrahim, teriakan Sumbul tak di indahkannya, ketika Ibrahim sudah berada didepannya….
“Aku akan menggoyangmu….kau akan jatuh lebih cepat dari tempatmu berada saat ini….”
Ibrahim membalasnya …”Jangan hanya berkata dan mengancamku…..lakukanlah! Jadi kita akan tahu sampai dimana kekuatanmu. Menggigitlah yang keras, jangan bicara terlalu keras.
Tak ada seorangpun yang bisa mencampuri urusanku dengan Sultanku….”
“Aku tak akan, tapi Khatijah Sultan sangat mungkin….” Kemudian Hurrem pergi dan Ibrahim terus memandangnnya dengan amarah yang terpendam.
Dikamar Sultan
Sepanjang pertemuannya dengan Mahi Sultan tak mengucapkan sepatah katapun. Lalu dia berdiri, Mahi langsung memeluknya dari belakang.
“jangan hukum aku seperti ini, aku sudah menunggu lama untuk cintamu. hentikanlah hukuman ini, sakit ini….” kata mahi. Sultan melepaskan tangan Mahi lalu ia keluar menuju balkon….
Mahi memandangnya sambil menangis. Hubungan mereka benar benar sudah berakhir…Sultan membelakanginya, ia telah menutup pintu hatinya.
Hurrem yang kesal masuk kekamarnya, ia lalu membanting meja makan yang tadi ia persiapkan untuk menyambut Sultan…
Ibrahim mendekati Sultan yang sedang sendirian dibalkon, ia bertanya apakah ada sesuatu. Sultan mengatakan tak ada apapun , dia hanya mencari udara segar karena didalam terasa sesak sekali….
Ibrahim sekalian meminta ijin kepada Sultan untuk kepergiannya esok hari. Sultan hanya berkata ia akan menunggu kedatangan Ibrahim kembali ke kerajaan…
Khatijah Sultan dan Gulfem memandang keduanya dari kejauhan, Khatijah bertanya kepada Gulfem kira kira apa yang mereka bicarakan…”yang jelas bukan tentang kita Sultan…”kata Gulfem.
Khatijah sultan menitikkan air mata, ia merasa ini adalah terakhir kalinya bisa melihat Ibrahim…”Dia terlihat sangat sedih…”kata Khatijah kepada Gulfem.
Malam itu adalah malam yang panjang untuk Sultan, Permaisuri Mahi, Hurrem, Ibrahim dan Khatijah…mereka merasakan kegelisahannya masing masing.
Mahi keluar dari kamar Sultan dengan wajah masam, ketika Gulsah menyapanya, ia berkata dengan kasar…”tutup mulutmu!!!”
Tapi ketika hendak melewati para gadis Mahi memasang wajah senang, semua gadis yang di harem menyukainya….apalagi saat berpapasan dengan Hurrem, ia mengejek Hurrem yang sendirian malam itu…
Hurrem berkata kepada dirinya sendiri …”tenang tenang…”
Saat masuk kekamarnya, wajahnya kembali muram, semua pelayannya disuruhnya pergi.Ia harus menutupi kejadian itu karena itu sangat merendahkan harga dirinya.
Sultan menolaknya, ia ada ditempat tidur Sultan tapi Suleiman tak menyentuhnya sama sekali….
Ibrahim berlayar menuju tanah kelahirannya, ia telah menitipkan surat untuk Khatijah sultan…
Ibrahim berlayar menuju tanah kelahirannya, ia telah menitipkan surat untuk Khatijah sultan…
Ia mengatakan kepada Khatijah bahwa ia akan pergi ke Parga, asal usul dimana dia tinggal sebelumnya.
Ia tak mampu berkata apapun, dan ketika ia berhasil menemukan solusi yang pernah ia janjikan kepada Khatijah, Sultan dengan segera menyapunya….
Ia sungguh tak berdaya. Satuu hal yang pasti bahwa ia sangat mencintai Khatijah, dan akan selalu mencintainya sampai mati….
Khatijah menangis membaca surat Ibrahim…
Baca Episode Selanjutnya : Episode 14 Bagian 2 (Suleiman Terkejut Karena Ibrahim Mengakui Perasaannya Untuk Khatijah
Atau Baca Semua : Sinopsis Lengkap Abad Kejayaan
Posting Komentar untuk "Sinopsis Abad Kejayaan Episode 14 Bagian 1 (Perasaan Suleiman Untuk Mahidevran Sudah Mati)"