Sinopsis Abad Kejayaan Episode 5 Bagian 1 (Rencana Ibu Suri Untuk Mengeluarkan Hurrem dari Istana Kerajaan)
Taman-berita | Sinopsis Abad Kejayaan Episode 5 Bagian 1 – Setelah kepergian Suleiman, Ibu suri berencana mengeluarkan Hurrem dari istana. Dengan bantuan Daye Ia mulai menyusun rencananya….
Hurrem memanggil Sumbul untuk menemuinya, Sumbul kembali memarahi Hurrem karena salah mengeja namanya.
Hurrem menanyakan tentang pelajarannya, ia ingin begitu Sultan kembali Sultan tahu bahwa ia telah belajar banyak dari Sumbul.
Hurrem mengatakan itu sambil mengeluarkan emas dari bungkusan yang ia bawa…Sumbul berubah pikiran , ia meminta Hurrem mendatanginya setelah sholat..
Sumbul memintanya untuk diam dikamar , dan tidak membuat keributan.
Ibu suri berjalan jalan ditaman bersama Daye dan Gulfem….ia menunggu Kasim pasha untuk memuluskan rencananya mengusir Hurrem dari Istana.Ibu suri menawarkan Hurrem yang telah menjadi muslim, cantik dan berpendidikan baik untuk anak Kasim Pasha yang bernama Batur.
Pasukan Suleiman mulai berkemah di Sofia.
Didalam tendanya, King Suleiman mendengarkan pendapat Piri Pasha dan Ahmed tentang target mana yang akan mereka serang untuk menuju kepada Raja Luis.
Piri Pasha menyarankan untuk menyerang benteng Belgrade sedangkan Ahmed pasha berpendapat untuk menyerang Sabac, dengan alasan bahwa benteng Belgrade terlalu kuat.
Sultan meminta pendapat kepada Ibrahim, Ibrahim lebih setuju kepada pendapat Ahmed pasha. Sultan memutuskan untuk menyerang Sabac lebih dahulu seperti yang disarankan oleh Ahmed.
Raja Luis sedang berlatih pedang, ketika prajuritnya memberitahukan bahwa pasukan ottoman sudah menyeberangi Sofia dengan membawa pasukan yang sangat besar.
Raja Luis mengabaikan laporan anak buahnya. Biarkan mereka datang, katanya. Raja Luis terlalu meremehkan Ottoman, dia akan menyesal nantinya…
Dikamarnya Hurrem banyak belajar dari Sumbul tentang Seluk beluk istana, cara berjalan ,cara berbicara dsb. Hurrem berniat menulis surat untuk Sultan, ia meminta Sumbul menuliskan untuknya.
Sumbul menolaknya, ia bukan pembantu Hurrem yang bisa seenaknya disuruh, Mintalah kepada Nigal kalfa katanya. Kemudian Sumbul pergi meninggalkannya.
Ibu Suri menemui Batur yang telah datang, ia juga meminta Daye untuk memanggil Hurrem ke taman. Ibu Suri ingin Batur melihat Hurrem.
Daye memanggil Hurrem yang sedang dikamar bersama Nigal. Akhirnya Nigal lah yang menulis surat untuk Hurrem kepada Sultan.
Hurrem kemudian mendatangi Ibu Suri di istana dimana Batur dan Sumbul telah berdiri dari jauh untuk melihat Hurrem. Batur terpesona melihat Hurrem, ia langsung jatuh cinta dengan kecantikan Hurrem. Ibu Suri mengundang Hurrem untuk makan bersamanya, Hurrem sama sekali tak curiga…
Khatijah sedang menulis surat untuk Ibrahim ketika Gulfem mendatanginya. Ibu suri memintanya untuk datang. Ditempat lainnya Ibrahim juga sedang menulis surat untuk Khatijah…
“Tuan putri Khatijah, matamu ada disini. Mereka bersinar untuk Danube sepanjang malam, matamu menerangi pikiranku…” Tulis Ibrahim sambil memandang kearah sapu tangan pemberian Khatijah.
Hurrem mendatangi Ibu suri, kemudian ia memberikan bunga mawar yang tadi sore dipetik ditaman. Permaisuri mahidevran melihat kedatangan Hurrem dengan senyum tipis senang, ia sudah tahu apa rencana Ibu suri kepada Hurrem dan itu membuatnya bahagia.
Sultan berdiri dibelakang Ibrahim dan menyapanya. Ibrahim yang kaget segera melempar kertas surat untuk Khatijah keperapian. Ia takut setengah mati jika Sultan sampai tahu tentang hal ini. Sultan akhirnya tertawa kepada Ibrahim ia menjadi teringat dengan hurrem.
Setelah Ibrahim mengatakan bahwa itu adalah sebuah puisi yang ia tulis tapi hasilnya jelek dan dia malu jika Sultan membacanya….
Ibu suri menanyakan tentang sikap Batur begitu melihat Hurrem kepada Daye. Daye mengatakan bahwa Batur sangat menyukai Hurrem.
Selanjutnya Ibu suri meminta Daye untuk memberitahukan tentang hal ini kepada Hurrem.
Daye mengatakan bahwa sekarang ia bebas dan ia akan pindah ke istana Hadrianapolis, Ibu suri memberikan Hurrem untuk menikah dengan anak Kashim Pasha dan ia akan meninggalkan istana besok pagi.
Tapi Hurrem menolak perintah ini, ia hanya akan menikah dengan Sultan Suleiman
Hurrem duduk dilantai dia tak mau pergi kekamar meski Daye membujuknya. Ia ingin bertemu dengan Ibu Suri. Sampai kemudian Permaisuri Mahidevran yang datang mengejeknya, mereka bersitegang . Permaisuri Mahi meminta Daye membawa perg Hurrem dari hadapannya.
Dikamar Hurrem berteriak teriak ” aku tak akan pergi…aku tak akan pergi” mereka hanya akan membawa jasadku ke Hadrianapolis. Daye datang dan menamparnya…kemudian ia keluar dari kamar.
Daye melaporkan tentang Hurrem yang menolak pergi kepada Ibu Suri. Kemudian ia meminta Hurrem dihadapkan padanya. Sumbul mendorong Hurrem untuk menemui Ibu Suri.
Baca Episode Selanjutnya : Episode 5 Bagian 2 (Ibu Suri Terkejut Bahwa Hurrem Telah Hamil)
Atau baca semua : Sinopsis Lengkap Abad Kejayaan
Posting Komentar untuk "Sinopsis Abad Kejayaan Episode 5 Bagian 1 (Rencana Ibu Suri Untuk Mengeluarkan Hurrem dari Istana Kerajaan)"