Sinopsis Abad Kejayaan Episode 3 Bagian 4 (Awal Dimulai Tersembunyinya Ibrahim Pasha dan Hatice)
Taman-berita | Hurem berjalan memasuki Ruangan dan menyapa semua yang ada disana, tapi tak seorang pun menyahut. Bahkan ketika ia bergabung ke meja makan, semua orang meninggalkannya, kecuali Maria teman baiknya.
“Sudahlah ayo makan, jangan perdulikan mereka” Kata Maria. Hurrem diam saja…
King Suleiman sedang bermain dakon bersama Ibrahim sambil membicarakan masalah kerajaan, termasuk keinginan Sultan keluar istana tanpa pengawalan. Hatice mengajak Mustafa menemui mereka berdua…Mutafa menggantikan Ibrahim bermain, Ibrahim pindah posisi disebelah Hatice, keduanya tampak canggung…….
Permaisuri Mahidevran mendatangi Hurrem yang hendak pergi belajar, Gulsah memanggilnya dengan nama Alexandra, Hurrem terus berjalan, tapi Nigar mencegahnya. Hurrem berbalik dan memandang kearah mereka, ia menunduk hormat didepan Permaisuri. Ketika melihat cincin berlian hijau ditangan Hurrem, permaisuri tampak kesal. Kemudian ia melangkah pergi…
Sultan masih bermain dakon dengan Mustafa. Hatice mulai membuka percakapan dengan Ibrahim, ia berkata ” Sudah berapa malam kita tak mendengar alunan musikmu”
“Sesuai keinginan anda, putri” Kata Ibrahim. Ia kemudian mengambil gulungan kertas dari lengan bajunya, menjatuhkannya ke tanah didepan Hatice. Ibrahim melangkah pergi. Hatice yang melihatnya , Dengan memperhatikan sekitarnya ia menjatuhkan saputangannya untuk mengambil gulungan kertas tersebut. Ibrahim melihat kearahnya, Hatice tersenyum….
Dalam kelasnya Hurrem tersenyum sendiri, sembari menuliskan kata ” Cinta” dengan huruf arab.
Permaisuri Mahidevran berkata kepada Gulsah, bahwa Hurrem sama sekali tidak menghormatinya sebagai seorang istri Sultan. Selama ia memiliki cincin itu aku tidak akan tenang kata permaisuri. Gulsah meyakinkannya….”Percayalah kepadaku, Tuan putri” katanya
Hatice membuka gulungan kertas Ibrahim , ia membaca tulisan didalamnya.
“Dimalam yang gelap kau bersinar seperti bintang, kekasih gelapku. Melalui kekuatan sinar matahari, kau memancarkan cahaya yang berkilau. Sebelum terpengaruh cahaya itu, aku berlari karena malu. Aku, Ibrahim terpesona dengan keanggunamu dan ada keselamatan saya, kekasihku” Hatice tersipu membaca surat dari Ibrahim, cintanya bersambut. Mereka berhubungan secara sembunyi sembunyi….
Gulsah memanggil Ayse untuk memuluskan rencananya. Dikelasnya Hurrem berbicara pada Nigar bahwa ia ingin banyak belajar agar bisa berbicara dengan Sultan, selama ini Sultan Suleiman hanya tertawa saja bersamanya. Dan Semua gadis yang ada juga membencinya kata Hurrem kepada Nigar.
“Tentu saja mereka membencimu, kau harus baik kepada semuanya. Kau tak boleh angkuh Hurrem. Ibu Suri bisa melakukan apapun padamu. Dia bisa memberikanmu kepada setiap pria agar kau bisa keluar istana” kata Nigal.
Hurrem berkata kepada Nigal “Tolonglah aku”
“Aku tak akan banyak membantu, percayakan kepada Sumbul. Dia tahu semua rahasia harem, dekatilah dia sedikit demi sedikit dengan tips” kata Nigal sambil tersenyum….
Ayse menolak keinginan Gulsah, akan tetapi Gulsah mengancamnya. Nigal melihat sekilas Ayse berbicara dengan seseorang, tapi ia sudah tahu dengan siapa Ayse berbicara, ia bisa melihat sedikit pakaian orang itu sebelum ia naik tangga.
Hurrem langsung melakukan apa yang Nigal informasikan kepadanya, ia menemui Sumbul.
Orang orang venesia berkumpul menemui Piri Pasha untuk menyatakan keberatannya karena pajak yang dinaikkan. Semua sudah di putuskan oleh Sultan sendiri kata Piri Pasha. ” Dimana King Suleiman….dimana dia ” Kata pedagang Venezia.
Ternyata Sultan Suleiman sedang pergi ke pasar bersama Ibrahim, ia menyamar menjadi orang biasa. Dia ingin tahu kondisi yang terjadi dilapangan terutama tentang pedagang pedagang Venezia.Koki Istana melihatnya…
Hurrem bertemu dengan Sumbul, ia meminta tolong kepada Sumbul agar menjadikannya istri Sultan Suleiman. Hurrem menawari Sumbul dengan banyak emas….”Ini susah, ini berat….Kau bermimpi besar. Kau bahkan tak bisa menyebut namaku dengan benar ” Kata Sumbul…
Hurrem langsung memberikan emas kepada Sumbul tapi Sumbul menolaknya, ia memberikan beberapa syarat kepada Hurrem. Ia meminta Hurrem untuk menurut kepadanya, apapun yang dia katakan, Hurrem harus patuh padanya. Sumbul mengatakan kepada Hurrem bahwa hal pertama yang harus dia lakukan adalah menjadi seorang muslim, Sultan tidak akan pernah menikahi wanita beda keyakinan.
Dalam perjalanannya dipasar, Sultan bertemu anak penjual air yang terpaksa berjualan karena ibunya sedang sakit dan ayahnya telah meninggal. Sultan merasa kasihan padanya. Ia kemudian meminta Ibrahim mencarikan dokter untuk ibu anak tersebut. Sultan juga memberikan uang kepada mereka, agar ia tak perlu bekerja dan bisa bersekolah. Sultan memerintahkan kepada Ibrahim agar memastikan anak itu bisa bersekolah dan juga memberikan bantuan kepada keduanya setiap bulannya.
Baca Episode Selanjutnya : Episode 3 Bagian 5 (Hurem Sedih Karena Kehilangan Cincin Berlian Pemberian King Suleiman
Atau Baca Semua : Sinopsis Lengkap Abad Kejayaan
“Sudahlah ayo makan, jangan perdulikan mereka” Kata Maria. Hurrem diam saja…
King Suleiman sedang bermain dakon bersama Ibrahim sambil membicarakan masalah kerajaan, termasuk keinginan Sultan keluar istana tanpa pengawalan. Hatice mengajak Mustafa menemui mereka berdua…Mutafa menggantikan Ibrahim bermain, Ibrahim pindah posisi disebelah Hatice, keduanya tampak canggung…….
Permaisuri Mahidevran mendatangi Hurrem yang hendak pergi belajar, Gulsah memanggilnya dengan nama Alexandra, Hurrem terus berjalan, tapi Nigar mencegahnya. Hurrem berbalik dan memandang kearah mereka, ia menunduk hormat didepan Permaisuri. Ketika melihat cincin berlian hijau ditangan Hurrem, permaisuri tampak kesal. Kemudian ia melangkah pergi…
Sultan masih bermain dakon dengan Mustafa. Hatice mulai membuka percakapan dengan Ibrahim, ia berkata ” Sudah berapa malam kita tak mendengar alunan musikmu”
“Sesuai keinginan anda, putri” Kata Ibrahim. Ia kemudian mengambil gulungan kertas dari lengan bajunya, menjatuhkannya ke tanah didepan Hatice. Ibrahim melangkah pergi. Hatice yang melihatnya , Dengan memperhatikan sekitarnya ia menjatuhkan saputangannya untuk mengambil gulungan kertas tersebut. Ibrahim melihat kearahnya, Hatice tersenyum….
Dalam kelasnya Hurrem tersenyum sendiri, sembari menuliskan kata ” Cinta” dengan huruf arab.
Permaisuri Mahidevran berkata kepada Gulsah, bahwa Hurrem sama sekali tidak menghormatinya sebagai seorang istri Sultan. Selama ia memiliki cincin itu aku tidak akan tenang kata permaisuri. Gulsah meyakinkannya….”Percayalah kepadaku, Tuan putri” katanya
Hatice membuka gulungan kertas Ibrahim , ia membaca tulisan didalamnya.
“Dimalam yang gelap kau bersinar seperti bintang, kekasih gelapku. Melalui kekuatan sinar matahari, kau memancarkan cahaya yang berkilau. Sebelum terpengaruh cahaya itu, aku berlari karena malu. Aku, Ibrahim terpesona dengan keanggunamu dan ada keselamatan saya, kekasihku” Hatice tersipu membaca surat dari Ibrahim, cintanya bersambut. Mereka berhubungan secara sembunyi sembunyi….
Gulsah memanggil Ayse untuk memuluskan rencananya. Dikelasnya Hurrem berbicara pada Nigar bahwa ia ingin banyak belajar agar bisa berbicara dengan Sultan, selama ini Sultan Suleiman hanya tertawa saja bersamanya. Dan Semua gadis yang ada juga membencinya kata Hurrem kepada Nigar.
“Tentu saja mereka membencimu, kau harus baik kepada semuanya. Kau tak boleh angkuh Hurrem. Ibu Suri bisa melakukan apapun padamu. Dia bisa memberikanmu kepada setiap pria agar kau bisa keluar istana” kata Nigal.
Hurrem berkata kepada Nigal “Tolonglah aku”
“Aku tak akan banyak membantu, percayakan kepada Sumbul. Dia tahu semua rahasia harem, dekatilah dia sedikit demi sedikit dengan tips” kata Nigal sambil tersenyum….
Ayse menolak keinginan Gulsah, akan tetapi Gulsah mengancamnya. Nigal melihat sekilas Ayse berbicara dengan seseorang, tapi ia sudah tahu dengan siapa Ayse berbicara, ia bisa melihat sedikit pakaian orang itu sebelum ia naik tangga.
Hurrem langsung melakukan apa yang Nigal informasikan kepadanya, ia menemui Sumbul.
Orang orang venesia berkumpul menemui Piri Pasha untuk menyatakan keberatannya karena pajak yang dinaikkan. Semua sudah di putuskan oleh Sultan sendiri kata Piri Pasha. ” Dimana King Suleiman….dimana dia ” Kata pedagang Venezia.
Ternyata Sultan Suleiman sedang pergi ke pasar bersama Ibrahim, ia menyamar menjadi orang biasa. Dia ingin tahu kondisi yang terjadi dilapangan terutama tentang pedagang pedagang Venezia.Koki Istana melihatnya…
Hurrem bertemu dengan Sumbul, ia meminta tolong kepada Sumbul agar menjadikannya istri Sultan Suleiman. Hurrem menawari Sumbul dengan banyak emas….”Ini susah, ini berat….Kau bermimpi besar. Kau bahkan tak bisa menyebut namaku dengan benar ” Kata Sumbul…
Hurrem langsung memberikan emas kepada Sumbul tapi Sumbul menolaknya, ia memberikan beberapa syarat kepada Hurrem. Ia meminta Hurrem untuk menurut kepadanya, apapun yang dia katakan, Hurrem harus patuh padanya. Sumbul mengatakan kepada Hurrem bahwa hal pertama yang harus dia lakukan adalah menjadi seorang muslim, Sultan tidak akan pernah menikahi wanita beda keyakinan.
Dalam perjalanannya dipasar, Sultan bertemu anak penjual air yang terpaksa berjualan karena ibunya sedang sakit dan ayahnya telah meninggal. Sultan merasa kasihan padanya. Ia kemudian meminta Ibrahim mencarikan dokter untuk ibu anak tersebut. Sultan juga memberikan uang kepada mereka, agar ia tak perlu bekerja dan bisa bersekolah. Sultan memerintahkan kepada Ibrahim agar memastikan anak itu bisa bersekolah dan juga memberikan bantuan kepada keduanya setiap bulannya.
Baca Episode Selanjutnya : Episode 3 Bagian 5 (Hurem Sedih Karena Kehilangan Cincin Berlian Pemberian King Suleiman
Atau Baca Semua : Sinopsis Lengkap Abad Kejayaan
Posting Komentar untuk "Sinopsis Abad Kejayaan Episode 3 Bagian 4 (Awal Dimulai Tersembunyinya Ibrahim Pasha dan Hatice)"