Sinopsis Abad Kejayaan Episode 148 Bagian 1 (Pemakaman Jasad Pangeran Mustafa Segera di Lakukan)
Taman-berita.blogspot.com | Sinopsis Abad Kejayaan Episode 148 Bagian 1 - Hurem sultan menuju ruangan sultan dimana bayezid ada disana. Ia berpapasan dengan sokollu, hurem bertanya kepadanya bagaimana keadaan bayezid??
Sokollu menjelaskan jika ia sangat marah, kematian pangeran mustafa memberikan duka mendalam kepadanya. Dia bermaksud datang ke bursa untuk menghadiri pemakaman pangeran mustafa…………sokollu meminta hurem untuk mencegah kepergian bayezid karena itu akan sangat berbahaya untuk keselamatannya…
Dimanisa
Nurbanu menerima surat dari pangeran selim….
dalam suratnya selim menulis…
Nurbanu menerima surat dari pangeran selim….
dalam suratnya selim menulis…
Apa yang ditunggu telah terjadi nurbanu, ayah kita memerintahkan untuk mengeksekusi pangeran mustafa. aku bisa merasakan diriku satu langkah mendekati tahta.
Pesaingku yang terkuat kini tak ada lagi…tapi apakah aku senang?? aku tidak punya jawaban untuk itu. Jawabanya adalah bahwa suara hati nurani saya menekan segalanya hingga saya tak bisa menemukan dan mendengarkan apapun…
Pesaingku yang terkuat kini tak ada lagi…tapi apakah aku senang?? aku tidak punya jawaban untuk itu. Jawabanya adalah bahwa suara hati nurani saya menekan segalanya hingga saya tak bisa menemukan dan mendengarkan apapun…
Kemudian pintu diketuk, kalfeta datang membawakannya susu panas. Ia mengatakan jika susu itu bisa membantunya mengatasi kesulitan tidurnya….
Nurbanu menjawab jika tidak akan ada yang membantu. kalfeta menjawab mengapa dia tampak seperti itu bukankah seharusnya dia bahagia??
Nurbanu mengeleng, dengan berkaca kaca dia memandang kearah murad yang tertidur pulas. Dia memikirkan tentang kematian mustafa dan Allah telah melindungi mereka, tidak ada yang layak dengan kematian semacam itu…..kalfeta hanya terdiam….
Diruangan sultan
Hurem menemui bayezid dan mengingatkannya tentang keributan diluar karena kematian mustafa. Dia melarang bayezid untuk pergi keluar dari istana…..
Hurem menemui bayezid dan mengingatkannya tentang keributan diluar karena kematian mustafa. Dia melarang bayezid untuk pergi keluar dari istana…..
Bayezid berteriak ………”aku tidak membutuhkan ijin dari anda ibu, tinggalkan aku…biarkan aku sendiri dengan rasa sakit ini, dan melaksanakan kewajibanku untuk saudaraku!!”
“aku hanya melakukan apa yang saya tahu dan menurutku benar. aku bukan orang yang membunuhnya, jangan mencari orang bersalah dibawah atap ini, hal yang membawanya kekematian adalah ambisinya sendiri!!” kata hurem…
Bayezid berbalik dan meminta ibunya meninggalkannya sendirian…………hurem lalu pergi, bayezid kembali menangisi kematian saudara dekatnya. Ia memutuskan untuk tetap datang ke Pemakaman Pangeran Mustafa…
Dikamp
Sultan menerima surat dari lokman aga, surat itu dikirim oleh hurem sultan. Sultan kemudian meminta lokman meninggalkannya………
Sultan menerima surat dari lokman aga, surat itu dikirim oleh hurem sultan. Sultan kemudian meminta lokman meninggalkannya………
Sultan, matahari kebanggaanku. saya tidak memiliki satu kata untuk menggambarkan rasa sakit anda. tapi aku tahu anda telah melakukan langkah yang tepat, seorang pangeran yang melakukan pemberontakan tidak selayaknya mendapatkan pengampunan…Dia adalah benih buruk, anda telah mengambil dan membuangnya…
Sultan kehidupan jiwaku, saya tidak ingin menggangggu anda tapi saya ingin memberitahukan beberapa insiden yang terjadi diibukota. Mereka yang ingin menyebabkan perselisihan mengelilingi kota dan saya takut itu nanti lama kelamaan akan menjadi pemberontakan. aku mendengar ada pengkhianat yang mengatakan bahwa mereka akan menempatkan anak pangeran mustafa yaitu pangeran mehmet untuk menduduki tahta.
Saya takut mereka memanfaatkan pangeran untuk kepentingan mereka sendiri, jika anda tidak segera melakukan pencegahan dengan cepat maka yang saya takutkan akan benar benar terjadi…
Satu satunya hal yang membuat saya bahagia adalah saat saya bersatu dengan anda kembali. hambamu…hurem.
…
Pemakaman Pangeran Mustafa Dibursa
Mahidevran telah tiba dibursa, ia turun dari keretanya dan berjalan pelan menuju mayat putranya. Mahi mendekati keranda mustafa dan memegang wajah putranya sambil berkata……..
“mustafa, singaku yang tidak bersalah…bagaimana mereka mengambil hidupmu…………anakku, bangunlah dan berdiri, disini bukanlah tempatmu….apa yang aku lakukan tanpa dirimu? kepada siapa lagi aku akan bergantung???”
Mihrunnisa juga mendekati keranda mustafa, dan ia menangis disana……..
Bayezid tiba dibursa bersama dengan mustafa lala , ia melihat ratapan mahi dan merasakan kesedihan. “mustafa….buka matamu…buka matamu…….”teriak mahi memilukan……….
Dikamp
Ibrahim pasa mendatangi zal mahmud dan berkata jika sultan menunjuk dirinya untuk menjaga istambul. Sultan juga telah memberikannya tugas penting, dan ia harus ke bursa.
Ibrahim pasa mendatangi zal mahmud dan berkata jika sultan menunjuk dirinya untuk menjaga istambul. Sultan juga telah memberikannya tugas penting, dan ia harus ke bursa.
Dibursa
Di Pemakaman Pangeran Mustafa, Fidan hatun mencoba menenangkan mahidevran yang histeris. Ketika melihat bayezid, mahi menjadi marah….
Ia mendorong bayezid berkali kali dan berkata …”apa yang kau lakukan disini? dengan wajah apa kau datang kemari? kau adalah ibumu, apa lagi yang kau inginkan?? teriak mahi. “sultana….saya sangat sakit dengan kepergiannya, jika saya tahu saya takkan membiarkannya pergi………”kata bayezid.
“kau telah gagal menyembunyikan rahasia yang dia percayakan kepadamu, sekarang kau datang kesini dan berkata jika tak berdosa??” kata mahi lagi….
“saya bersumpah demi Allah bahwa saya tidak bersalah. rasa sakit yang anda rasakan sama seperti rasa sakit saya….”jawab bayezid.
Mahi berkata dengan ketus bahwa dia adalah anak hurem maka dari itu dia akan menanggung dosa ini seumur hidupnya!!! Mahi kemudian berlalu pergi dari hadapan bayezid.
Mihrunnisa masih menangis didekat keranda mustafa, fidan datang dan menariknya pergi. Bayezid kemudian berjalan mendekat kearah mayat mustafa…
Bayezid hanya terdiam memandangi wajah kakaknya, air mata menetes dari pelupuk matanya. Ada kemarahan disinar matanya….
Dikamp
Ahmed pasa hendak menemui cihangir, tapi cihangir menolak untuk bertemu dengan siapapun. Ahmed kemudian melangkah pergi tapi penjaga mendekatinya dan berkata jika kondisi pangeran sangat tidak baik….ia tidak mau makan dan tidak tidur, jika dibiarkan maka dia akan sakit…
Ditendanya, cihangir sedang duduk termenung sendirian sambil memandangi cincin pemberian mustafa, ia ingat ketika mustafa memberikan cincin itu kepadanya sebagai kenang kenangan….
Di Pemakaman Pangeran Mustafa dibursa
Akhirnya mayat mustafa dimasukkan kedalam liang lahat yang telah disiapkan, orang orang berdoa disekitar kuburannya. Setelah selesai berdoa, bayezid kemudian mengambil sekop dan memasukkan tanah kedalam liang kubur mustafa…
Dipasar
Sumbul kembali datang kekedainya, yakub berkata kepada nya jika situasi makin buruk. ..”apa yang terjadi??” tanya sumbul.
“situasi semakin tidak baik, akan sangat sulit untuk mengontrol orang orang. mereka benar benar menginginkan kepala rustem pasa. mereka juga berkata akan melemparkan hurem sultan kedalam air. ibukota akan dipenuhi dengan api…apa yang harus kita lakukan??” tanya yakub kepada sumbul yang tampak sangat ketakutan….
Sumbul mengatakan bahwa dia akan menutup kedainya. Sumbul kemudian berjalan diantara orang orang dan berteriak jika ia akan menutup kedai. Seorang pembeli berkata jika ia belum selesai, sumbul menjawab jika ia tidak akan menarik bayaran….
Tiba tiba seorang jannisari mengenali sumbul sebagai pelayan hurem sultan, semua orang berdiri dan berteriak mendekati sumbul, sumbul makin ketakutan……….
Dibursa
Pangeran bayezid berkata kepada lala bahwa dia tak ingin kembali dan ingin tinggal dibursa selama beberapa hari untuk berdoa dimakam kakaknya. Mustafa lala berkata bahwa tugasnya sangatlah penting, dan kedatangannya kebursa juga tidaklah tepat….
Pangeran bayezid berkata kepada lala bahwa dia tak ingin kembali dan ingin tinggal dibursa selama beberapa hari untuk berdoa dimakam kakaknya. Mustafa lala berkata bahwa tugasnya sangatlah penting, dan kedatangannya kebursa juga tidaklah tepat….
Bayezid tertawa sinis dan berkata lagi kepada lala bahwa semakin ia berpikir, ia semakin merasa jika sultan sengaja menunjuk dirinya menjaga ibukota. Sekarang ia tahu jawabannya, karena sultan tidak ingin dirinya ada dikamp. Karena jika dia ada disana maka dia akan mencegah ayahnya untuk mengambil kehidupan mustafa……..
Mustafa mengatakan kepada bayezid agar mulai berpikir dari sekarang, karena sekarang tinggal dia dan selim. Bayezid berkata bahwa bukan waktunya untuk itu karena ia sedang berduka………..
“masa berduka hanya 40 hari dan setelah itu mereka akan hidup terus……….”kata mustafa lala.
Baca episode selanjutnya : Episode 148 Bagian 2 (Perjuangan Mihrimah dan Rustem Melarikan Diri)
Atau lihat semua : Sinopsis Lengkap Abad Kejayaan
Posting Komentar untuk "Sinopsis Abad Kejayaan Episode 148 Bagian 1 (Pemakaman Jasad Pangeran Mustafa Segera di Lakukan)"