Sinopsis Abad Kejayaan Episode 132 Bagian 2 (Perseteruan Antara Mustafa dan Suleiman yang Memanas)
Taman-berita.blogspot.com | Sinopsis Abad Kejayaan Episode 132 Bagian 2 - Hurem sultan telah sampai dikutahya. bayezid langsung memeluk ibunya……hurem melihat kearah cucunya dan mencium tangannya, lalu ia menyapa para selir bayezid dan mustafa lala……
Ketika sedang berdua saja dengan ibunya, bayezid berkata bahwa ia akan menjaga beliau membuat hurem berkaca kaca. Bayezid mencium tangan ibunya………
Diistana
Tampak pasukan berjajar dipintu gerbang istana untuk melakukan pengamanan, sedangkan ribuan jannisari sudah berdiri didepan pintu gerbang istana……….
Cihangir melihatnya dari atas menara….kemudian mihrimah datang dengan ketakutan atas apa yang terjadi. Cihangir mengatakan kepada mihrimah untuk tidak takut sekarang dia telah melihat apa yang telah dia lakukan sebelumnya……
mihrimah hanya menunduk dan menutup matanya……….
Mustafa keluar diantara pasukan jannisari yang mengawalnya. Diikuti oleh yahya, yavuz dan ferhat pasa yang telah berpihak kepada mustafa……
serta membawa kaftan beracun itu kembali keistana…….
Rustem juga keluar dari pintu gerbang, dia melihat para pasukan jannisari yang telah siap menghunus pedang mereka. Keduanya kemudian bertemu…….rustem mengatakan kepada mustafa bahwa tindakannya akan berakhir dengan eksekusi…….
Mustafa menjawab bahwa jika ia percaya dan memiliki kekuatan yang cukup maka ia akan memesan ekekusi untuknya. Mustafa kemudian
Sultan sendiri duduk dikamarnya dengan ketegangan……
untuk keputusan yang akan ia ambil kepada mustafa…
Rustem kemudian berteriak diantara jannisari bahwa apa yang mereka lakukan akan berakibat eksekusi. Mustafa kemudian melepaskan topi perangnya dan pedangnya, lalu berkata kepada rustem bahwa dia ingin bertemu dengan ayahnya……..
Rustem menjawab bahwa pasukan jannisari harus berpaling darinya, sehingga dia akan mampu menanyakan apakah raja akan mengijinkan mustafa untuk datang menemuinya….mustafa berteriak marah kepada rustem…
Dikamarnya, raja dalam pengawalan penuh. Ia berpikir tentang mustafa dan membayangkan mustafa datang menemuinya. Sultan segera mencabut pedang pengawalnya dan mereka bertempur…….
Lamunan sultan buyar, rustem masuk keruangan. Dan memberitahu sultan jika mustafa ingin bertemu…….
Raja berkata bahwa mungkin mustafa akan mengambil tahta. Dan jika benar mustafa datang karena itu maka dia sendiri yang akan menhancurkan semua pendukung mustafa……..
Fatma sultan dan gulfem ikut datang kemenara untuk melihat apa yang terjadi didepan pintu gerbang istana. Gulfem sambil menangis berkata ia tak menyangka jika mustafa akan datang keibukota dan melawan ayahnya.
Pangeran Cihangir yang memihak kepada mustafa menjawab bahwa mustafa tidak bersalah dan tidak pernah mengkhianati siapapun………….
…
Sultan melihat kearah pintu ruang sidang, ia menunggu kedatangan mustafa. Mustafa sendiri masuk kedalam istana sambil membawa kaftan beracun dalam sebuah kotak yang ditenteng oleh Yavuz dan yahya bey…
Petugas istana membuka pintu untuk masuk kedalam ruangan dimana sultan telah menunggunya. Raja berteriak marah kepada mustafa apakah dia datang keistana untuk membunuh dirinya???
Mustafa menjawab bahwa dia terpaksa datang karena meskipun surat permintaan pengabdian ditulis dengan kata kata yang indah tapi kenyataannya adalah raja ingin membunuh dirinya dengan cara yang licik…….
Mustafa menambahkan bahwa dia dengan penuh kepasrahan datang menemui raja untuk memberi kesempatan kepada raja membunuh dirinya. Raja berdiri dan berteriak marah kepada mustafa…..
Mustafa berkata lagi jika ingin membunuhnya maka tidak dengan kaftan beracun!!! Raja terkejut mendengar pernyataan mustafa……..
Dikamar fatma, semua berkumpul dikamar fatma. Menunggu dengan ketegangan akan apa yang terjadi. Cihangir lalu berkata dengan kesal bahwa jika rustem tidak ikut campur maka ssemua hal ini tidak akan terjadi. MIhrimah tak terima dan mereka berdebat ……
Lalu cihangir pergi, mihrimah berteriak memanggil. Gulfem menenangkan mihrimah……..
Pangeran mustafa kemudia menunjukkan kaftan beracun itu kepada sultan suleiman. Sultan meminta lokman dan para pengawalnya untuk meninggalkan mereka berdua…..
Mustafa berkata jika dirinya akan mati jika memakai kaftan ini, jika ibunya tidak datang tepat waktu untuk memperingatkannya……..
lalu mustafa menyebut tentang kakeknya sultan selim khan, Raja menyela mustafa lalu bertanya kepada mustafa bagaimana dia bisa berpikir jika ia akan membunuh anaknya sendiri dengan cara sedemikian rupa………
Mustafa dengan mata berkaca kaca mengatakan bahwa dia tak punya pilihan lainnya……..
Diluar ruang sidang, rustem dan lainnya menunggu dengan tegang apa yang terjadi didalam ruang sidang antara Mustafa dan Sultan. Kemudian cihangir datang keruang sidang dan bertanya kepada rustem apakah mustafa ada bersama ayahnya…….
Cihangir ingin masuk kedalam tapi Lokman aga mencegahnya, lalu cihangir mendekati rustem dan berbisik jika terjadi sesuatu kepada mustafa maka semua orang yang terlibat dalam konspirasi akan menerima eksekusi. Rustem mengangguk angguk cuek, lalu berkata agar pangeran kembali kekamarnya…….
Tak berapa lama mustafa keluar ruangan , dan mengatakan jika raja ingin bertemu dengan rustem. Cihangir dan mustafa kemudian berpelukan……..
Diruang sidang
Sultan memberitahu rustem bahwa masalah telah selesai, kemudian sultan memanggil lokman untuk menghadapkan ferhat pasa kepadanya……..
Ditempat lainnya, Tampak atmaca dirantai ditembok dan merintih menahan sakit saat anak buah Jal terus memukuli perutnya dengan sebuah balok kayu yang besar………
Jal tampak sedang mengasah kayu runcing dengan pisaunya dan bertanya kepada atmaja tentang siapa orang yang memberikan perlindungan kepada pangeran mustafa??? tapi atmaja menolak berbicara………
Jal mendekati atmaja dan mengancamnya dengan kayu runcing yang ia tempelkan kewajah atmaja. Tapi Atmaja bersikeras Dia berkata jika Jal takkan mendapatkan informasi apapun darinya, Jal kemudian mendekat dan menusukkan kayu runcingnya itu ketangan atmaja…
Atmaja berteriak menahan rasa sakit. Suaranya menggema diseluruh lorong penjara bawah tanah itu….
Ferhat pasa dihadapkan kepada raja. Raja meminta penjelasan kepada ferhat atas dukungannya kepada mustafa……..
Ferhat mengatakan kepada raja jika ia mengijinkan mustafa untuk masuk menemui sultan karena menganggap mustafa tidak berbahaya. Ferhat menambahkan jika pangeran Mustafa meletakkan pedangnya ketika hendak menemui raja……
Raja kemudian meminta ferhat pasa untuk meninggalkannya, setelah ferhat pergi rustem masih membahas tentang ferhat. Sultan berteriak kepada rustem untuk diam dan memarahinya karena dia menganggap rustem menginginkan kematian mustafa dengan mengirim kaftan beracun kepada mustafa…….
Rustem yang pintar berkata jika mustafa memiliki banyak musuh. Sultan berdiri dan berteriak sambil menunjuk kepada rustem bahwa sudah tugasnya melindungi pangeran!!!
Baca episode selanjutnya : Episode 133 Bagian 1 (Hurrem Kecewa Kepada Suleiman Karena TIdak Menghukum Mustafa)
Atau lihat semua : Sinopsis Lengkap Abad Kejayaan
Posting Komentar untuk "Sinopsis Abad Kejayaan Episode 132 Bagian 2 (Perseteruan Antara Mustafa dan Suleiman yang Memanas)"