Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sinopsis Abad Kejayaan Episode 20 Bagian 3 (Kepanikan Hurrem Karena Leo Belum Juga Pergi Dari Istana Kerajaan)

 Taman-berita.blogspot.com | Sinopsis Abad Kejayaan Episode 20 Bagian 3 – Ibrahim memeluk istrinya dengan erat….ia bersyukur khatijah baik baik saja. Ibrahim memegang perut istrinya….
“apa yang terjadi??”

“mereka membakar istana, kami semua berlarian. aku tak bisa menyelamatkan bayi kita….”kata khatijah.

Ibrahim lalu memeluk istrinya….

“aku ingin sekali menyambutmu dengan kehadiaran bayi kita…

“my sultana ..jangan menangis. aku akan memberikan hidupku untuk tiap tetesan air matamu…mari kita tinggalkan lembah kesengsaraan dan menuju kebahagian…”lalu ibrahim membimbing khatijah masuk kedalam…

“aku tahu bagaimana kau melindungi Khatijah dan para pangeranku melebihi nyawamu sendiri…sekarang hidupmu ada ditanganku Hurrem….aku akan melindungimu dari apapun. ” kata Suleiman.

“dan hidupmu adalah milikku…Suleiman…”kata Hurrem sambil memegang dada Suleiman…

“jagalah baik baik hati ini…”kata Suleiman kepada Hurrem. Kemudian mereka saling berpelukan dan saling mencium…

http://taman-berita.blogspot.com/2015/02/sinopsis-abad-kejayaan-episode-20-bagian-3.html

Terdengar suara burung, mereka berdua berhenti mencium. Sultan suleiman menghadiahi Hurrem sepasang burung…Hurrem tampak senang dan ceria sekali. Ia kembali mencium Suleiman ….

Pada jamuan makan di harem, hurrem bertanya kepada nigal tentang cincinnya yang hilang, nigal menggeleng….kemudian hurrem berkata “cincin merald ku hilang, siapapun yang tahu akan mendapatkan hadiah yang pantas, aku akan membuatnya bahagia….”

Seorang pelayan memberi isyarat kepada nigal untuk keluar…

Khatijah menunjukkan kepada Ibrahim dimana ia kehilangan bayinya…..Ibrahim memapahnya dan berusaha menghibur khatijah. Mereka berdua berjalan kekamar dan bercinta….

Permaisuri Mahi memanggil Nigal kalfa kekamarnya. Ia bermaksud memberikan cincin Hurrem lewat Nigal dengan syarat, bahwa cincin itu ditemukan oleh Nigal sendiri. Mahi berkata ia menemukan cincin itu diantara bantalan kursi di terase.

Nigal langsung memberikan cincin itu kepada Hurrem, tentu saja hurrem senang, cincin kesayangannya kembali…

Ibrahim membuka matanya, Khatijah masih terlelap disampingnnya. Ia membelai wajah khatijah, kemudian duduk termangu di tempat tidur…entah apa yang dia pikirkan…


Leo masih asyik menggambar wajar Hurrem….

http://taman-berita.blogspot.com/2015/02/sinopsis-abad-kejayaan-episode-20-bagian-3.html
Ibrahim keluar kamar, menuju teras istana…matanya merah. ia menangisi bayinya…..

Tiba tiba matrakci berdiri dibelakangnnya……Ibrahim buru buru menghapus air matanya.
“jangan hapus air matamu pasa…jika tidak sekarang , kapan lagi kau akan menangis? kau pria yang pemberani. kau mendukung istrimu ….”kata matrakci…

“sejenak aku tak bisa bernafas….terima kasih matrakci…”kata Ibrahim

Hurrem ternyata tahu bahwa cincin itu di bawa oleh Mahi, semula nigal tak mau mengakui tapi akhirnya ia mengatakan yang sebenarnya….Hurrem sdh tak berminat lagi bertengkar dengan mahi, jadi dia memaafkan nigal juga….

Ibu suri melihat pembicaraan hurrem dan nigal dari atas…

Ibrahim mendatangi Leo, ia mengucapkan terima kasih dan merasa berhutang budi kepada Leo dan master nasuh. karena telah menjaga khatijah dan istananya….sekaligus memberitahu Leo bahwa sultan menunggunya untuk menyelesaikan lukisan.

Hurrem sedang bersantai diteras, ketika melihat Leo datang….ia nampak kesal..”kenapa kau datang Leo, seharusnya kau pergi setelah sembuh”

“nigal kalfa…..”panggil Ibrahim kepada Nigal. ia ingin hurrem bersiap siap karena sultan menunggunya di imperil park. ketika ibrahim pergi, nigal masih saja melihat kearah Ibrahim. apa yang nigal lakukan menarik perhatian sumbul…..
Nigal mendatangi hurrem di kamarnya….

Baca episode selanjutnya : Episode 20 Bagian 4 (Paras Kecantikan Sadika Membuat Suleiman Terpesona)

Atau baca semua : Sinopsis Lengkap Abad Kejayaan

Posting Komentar untuk "Sinopsis Abad Kejayaan Episode 20 Bagian 3 (Kepanikan Hurrem Karena Leo Belum Juga Pergi Dari Istana Kerajaan)"